Gatal Akibat Kutu Kemaluan, Jangan Digaruk Karena Bisa Beresiko Seperti Ini

- 17 November 2020, 10:40 WIB
Ilustrasi Gatal Akibat Kutu Kemaluan. (avidalucida.com)
Ilustrasi Gatal Akibat Kutu Kemaluan. (avidalucida.com) /



GALAMEDIA - Kutu ternyata tidak hanya menyerang kepala, pasalnya di area kemaluan juga ada kutu yang hidupnya dengan mengisap darah.

Kutu tersebut adalah Kutu kemaluan (Pthirus pubis). Kutu ini merupakan serangga parasit kecil yang dapat menempati area berambut di tubuh manusia, umumnya di rambut kemaluan.

Parasit ini hidup dengan cara menghisap darah melalui kulit, dan menimbulkan rasa gatal pada area yang dijangkitinya.

Baca Juga: Menjabat Kapolda Jabar, Irjen Pol. Ahmad Dofiri Pernah Digadang-gadang Jadi Kapolri

Dilansikan alodokter, gejala akibat kutu kemaluan biasanya mulai muncul setelah 1-3 minggu kutu menempati area tubuh.

Gejala akibat keberadaan kutu kemaluan diantaranya gatal pada kulit akibat reaksi, dan memburuk saat malam hari. Hal ini karena saat malam hari kutu kemaluan aktif menghisap darah manusia.

Gejala lainnya bintik kecil berwarna merah kebiruan pada kulit bekas gigitan, bintik cokelat pada pakaian dalam yang merupakan kotoran kutu kemaluan serta terlihat telor kutu atau kutu pada rambut-rambut tersebut.

Baca Juga: Ini Isi Pedoman Penegakan Hukum Jika Ada Pelanggaran Protokol Kesehatan yang Dikeluarkan Kapolri

Tidak itu juga, gejala lain yakni demam, peradangan dan iritasi akibat digaruk dan peradangan pada mata, jika infeksi kutu kemaluan terdapat pada bulu mata atau alis.

Namun gejala-gejala tersebut terkadang tidak muncul pada sebagian penderita, sehingga dapat menyebarkan kutu kemaluan pada orang lain tanpa disadarinya.

Kutu kemaluan bisa menular dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat melalui kontak tubuh. Kutu dapat merayap dari rambut ke rambut, meski tidak dapat melompat atau terbang.

Baca Juga: Tiga Hari Jelang Rilis Album BTS, Serunya Bintang Big Hit Nyanyikan Dynamite

Untuk pengobati kutu kemaluan dapat menggunakan obat topikal, seperti losion, krim, atau sampo antiparasit. Obat ini

dapat digunakan hanya pada area yang terinfeksi atau seluruh tubuh bagian luar.

Obat antiparasit yang biasa digunakan adalah permethrin. Efek samping yang umumnya timbul akibat penggunaan obat antiparasit adalah gatal, merah, atau panas pada kulit.

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Selasa 17 November 2020 di SCTV, Yuk Nonton Anak Band dan Istri Tercinta

Tidak itu saja, pengobatan kutu kemaluan memerlukan pengulangan setelah 9-10 hari. Periksalah area yang terinfeksi selama dan setelah periode pengobatan kedua selesai, untuk memastikan keberadaan kutu atau telur yang masih tertinggal pada area tersebut.
Komplikasi Kutu Kemaluan

Iritasi kulit akibat seringnya menggaruk area yang didiami kutu kemaluan berisiko menimbulkan impetigo atau bisul akibat paparan bakteri.

Peradangan kelopak mata (blefaritis) atau konjungtiva (konjungtivitis) juga dapat terjadi jika kutu kemaluan mendiami bulu mata. Segera temui dokter untuk memeriksakan kondisi ini.

Baca Juga: Siap Debut Hari Ini! Cek Girl Group Terbaru SM Entertainment, Aespa!

Sementara untuk menghindari penularan infeksi kutu kemaluan bisa dengan melakukan hal berikut:

- Hindari berbagi pakai handuk, pakaian, atau seprai dengan orang yang terinfeksi kutu kemaluan.

- Jika terdiagnosis menderita infeksi parasit ini, ajak anggota keluarga dan pasangan untuk memeriksakan diri juga ke dokter.

Baca Juga: Mau Uang Rp3 Juta dari Telkomsel, Ikuti Cara Seperti Ini

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Alo Dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x