Mencengangkan, Persalinan Sesar Naik Drastis Sejak Ada JKN, Padahal Begini Dampaknya Bagi Ibu

- 18 November 2020, 11:27 WIB
bayi baru lahir. Foto Ilustrasi
bayi baru lahir. Foto Ilustrasi /Tangkap layar YouTube Ussy Andhika Official

GALAMEDIA - Setelah adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ternyata persalinan melalui operasi sesar di Indonesia kini menjadi lebih populer dibanding sebelum pemerintah memberlakukan JKN.

Tingginya angka persalinan melalui pembedahan dinding perut ini bukan hanya meningkatkan beban BPJS Kesehatan, tapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu jika dilakukan tanpa indikasi medis yang kuat.

Riset yang dilakukan Dosen Kebidanan Universitas Airlangga, Sofia Al Farizi, seperti yang dikutip galamedia dari laman The Conversation di empat rumah sakit rujukan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan ada kenaikan signifikan proporsi persalinan melalui operasi sesar sebelum dan setelah JKN diimplementasikan.

Sebelum JKN (2012-2013), sekitar 45% dari 4.435 persalinan di sana dilakukan lewat operasi sesar. Setelah implementasi JKN (2014-2016) proporsi ini meningkat signifikan di atas 10 persen, menjadi 53% dari 4.241 persalinan.

Baca Juga: Tidak ada Bukti Virus Corona Bisa Ditransfer Melalui Makanan, Ini Hasil Risetnya di Dunia

Informasi akurat dan kredibel bagaikan oksigen yang menyehatkan kita.
Yang mengkhawatirkan, proporsi kematian pada persalinan operasi sesar juga melonjak tinggi di sana.

Sebelum JKN, tindakan sesar menyumbang 50% (empat dari delapan kematian saat bersalin) dari keseluruhan kasus kematian ibu bersalin di empat rumah sakit rujukan di Banyuwangi.

Sedangkan, selama JKN, operasi sesar berkontribusi terhadap 60% (enam dari sepuluh kematian) dari keseluruhan kematian ibu bersalin. Memang, WHO menyatakan peningkatan persalinan sesar secara drastis tidak terbukti menurunkan kematian ibu maupun bayi yang dilahirkan.

Komplikasi obstetrik menjadi penyebab yang mendominasi kematian ibu pada tindakan persalinan sesar, seperti perdarahan pascapersalinan, rahim robek, kejang dalam kehamilan (preeklampsia/eklampsia) dan infeksi pasca persalinan.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x