Network
GALAMEDIA - Mencela kekurangan fisik orang lain yang kerap kali dilakukan banyak orang secara verbal. Seringkali dalam sebuah percakapan sehari-hari terselip kata-kata atau candaan mencela tubuh.
Melakukan “body shaming” terkadang dilakukan seseorang tanpa sadar, biasanya dilakukan untuk sekedar basa-basi atau untuk mencairkan suasana namun bercanda seperti ini merupakan hal yang kelewatan batas dan tidak dibenarkan.
Baca Juga: Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat
Allah swt telah berfirman dalam Al-qur'an surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Baca Juga: Pesawat Tempur Israel Bombardir Militer Suriah dan Pasukan Al Quds Iran
Dan diriwayatkan Abu Daud, Hadist Rasulullah ketika Aisyah menghina Syafiyah yang bertubuh pendek dan Rasulullah berkata bahwa “Sungguh engkau telah mengucapkan suatu kalimat, yang seandainya kalimat tersebut dicampur dengan air laut niscaya akan merubahnya (karena perkataannya sangat kotor dan bau sehingga bisa merubah air laut) “
Dampak body shaming secara terus menerus dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang karena hal tersebut menjadikan perasaan tidak nyaman, tidak percaya diri, terhadap kondisi tubuhnya dan bisa memunculkan perasaan cemas, malu dan dapat mempengaruhi kehidupan peribadi maupun kehidupan sosialnya.
Baca Juga: Breaking News: Bupati Bogor Ade Yasin Positif Covid-19
Maka dari itu alangkah baiknya kita selalu menjaga lisan kita dari perkataan yang tidak seharusnya diucapkan, ucapkan kata-kata yang baik atau jika tidak mampu lebih baik diam daripada menusuk hati saudara kita dengan lisan yang tajam.
