Profil Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman: Dari Jualan di Kodam Siliwangi Hingga Bubarkan FPI

- 20 November 2020, 16:18 WIB
Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman
Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman /antara/Dhemas Reviyanto

GALAMEDIA - Nama Mayjen Dudung Abdurachman tiba-tiba melambung hari ini, Jumat 20 November 2020.

Bukan karena ia baru berulang tahun ke-55 pada 19 November kemarin, tetapi karena ketegasannya soal Front Pembela Islam (FPI). Ia secara tegas mengancam membubarkan FPI.

Di luar ketegasannya, Dudung ternyata seorang prajurit yang sangat menghormati ibunya.

Ia mengaku memiliki kenangan yang cukup kuat bersama dengan ibunya. Khususnya di masa-masa sulit usai kehilangan sosok ayah.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Gagalkan Perdagangan Sarung Tangan Karet Bekas

Bagi Dudung, ibu merupakan sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam kehidupannya karena sejak Dudung remaja ia melihat ibunya menjadi tulang punggung utama menafkahi delapan orang anak-anaknya.

Mencoba meringankan beban ekonomi keluarganya, Dudung yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) pun mulai membantu ibunya menjajakan jajanan pasar "homemade" ke Kodam Siliwangi III/Siliwangi.

Kegiatan itu pun dilakukannya tak hanya sekali dua kali, namun rutin hingga Dudung menginjak pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca Juga: Pastikan Sektor Wisata Aman dari Covid-19, Pelaku Wisata Kota Cimahi Diswab Test

Meski kegiatannya berbeda dengan anak-anak muda di masanya dan ia harus mengantar dagangan ibunya, Dudung pun tak merasa malu.

Ia justru terpacu dan lebih giat membantu ibunya untuk menambah pundi-pundi uang dengan menjadi loper koran.

“Saya harusnya masuk SMAN 5 Bandung itu, tapi karena masuknya pagi, maka tidak jadi. Saya carinya yang masuk siang. Biar paginya itu saya bisa anter koran dulu. Jadi anter koran itu pagi jam 04.00 WIB terus pulang jam 08.00 WIB," katanya seperti dikutip galamedia dari Antara.

Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan mengantar klepon, pastel, donat itu untuk dititipkan ke sejumlah kantin seperti di Kodam III, Taman Lalu Lintas, lalu SMP Muslimin.

"Itu saya lakukan tiap hari,” kenang Dudung.

Baca Juga: Sebut Terseret Politik, Fadli Zon: Apa Urusannya Pangdam Jaya Memerintahkan Mencopot Baliho?

Usai mengantar koran dan menitipkan jajanan pasar ke beberapa kantin sekitar tempat kediamannya, Dudung pun tak langsung pulang namun mencari kayu bakar yang nantinya digunakan oleh ibunya untuk memasak.

“Memasaknya, dulu masih pakai kayu bakar, sangat tradisional. Mungkin itu juga yang membuat rasa kleponnya, jadi beda dengan yang lain,” ujar Dudung.

Gemar berusaha
Tidak hanya mengenang ibundanya, Dudung pun mengenang masa-masa saat menjalani pendidikan menjadi taruna di Akademi Militer.

Karena mencicipi getirnya kesulitan ekonomi di masa kecil, pada saat menjadi taruna Dudung pun masih gemar berusaha menghasilkan sedikit uang saku.

Baca Juga: Tragis, Ditemukan Pemancing, Jenazah Komar Dikerubuti Biawak Di Pinggir Sungai Citanduy

Saat masa taruna Akmil, Dudung kerap mencuri-curi waktu untuk menjadi "kurir" ekspres bagi teman-temannya yang ingin membeli camilan.

“Dulu ketika sudah selesai makan malam, saat jadi taruna, saya suka cari makanan. Saya tanya ke teman-teman yang lain mau nitip (jajanan). Mau bakpia, getuk, itu saya naik ke puncak di Kampung Kranggan (Malang). Nah, dari situ lumayan saya dapat untung,” ujar Dudung.

Tak ada gading yang tak retak, Dudung pun menceritakan pengalamannya saat menjadi pengusaha ‘kurir jajanan ekspres’ di masa taruna yang diketahui oleh pelatihnya semasa di akmil.

Kala itu ia mengajak dua orang rekannya untuk ikut dalam misi mencari makanan ke Kranggan, pada saat kembali ke lokasi asalnya salah satu temannya yang bernama Gunawan, justru malah tertangkap basah oleh pelatihnya.

Baca Juga: Politisi PKB: Ulama yang Membahayakan Umat Sambil Nantang Pemerintah, Bukan Ajaran Islam

Dudung pun ikut dilaporkan Gunawan terlibat aksi mencari camilan sebelum apel malam rutin digelar, sehingga Dudung dan kedua temannya pun diberi hukuman oleh pelatihnya itu.

Pengalaman-pengalaman unik itu dikenang Dudung dan menjadi salah satu penyemangatnya hingga saat ini menjalankan pekerjaan yang diembannya sebaik-baiknya.

Pesan bagi generasi muda
Merayakan 55 tahun usianya di tengah kondisi pandemi COVID-19, Dudung pun membagikan sedikit pesan bagi para generasi muda yang kini mungkin saja mengalami kesulitan ekonomi, sama seperti dirinya di masa muda.

Baca Juga: Ada Ancaman Magnitudo 8,9 Disertai Tsunami 10 meter, Sumbar Diguncang 11 Kali Gempa Bumi

Ada tiga hal yang dibagikannya bagi para generasi muda untuk dapat bertahan dan melewati kesulitan ekonomi dan menjadi sukses.

Pertama, ia berpesan agar pemuda masa kini dapat percaya pada dirinya sendiri dan mau tekun meski dalam sulit.

“Apa yang ada di depanmu, apa yang ada di belakangmu, sekali pun yang ada di sekelilingmu itu tidak berarti apa-apa, dibanding dengan dirimu sendiri. Artinya percaya kerja keras yang dilakukan diri sendiri,” kata Dudung.

Dengan terlebih dahulu percaya terhadap diri sendiri, maka dipastikan apa pun usaha yang dikerjakan tentunya dapat berhasil.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Hormati Hasil Musyawarah Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota

Selanjutnya hal kedua yang Dudung bagikan agar pemuda dapat melewati krisis ekonomi adalah bakti kepada orang tua.

Sikap hormat kepada ayah atau pun ibu turut harus dijalankan dan dimiliki generasi muda agar dapat meraih kesuksesan.

“Ini sangat sederhana. Berbakti kepada orang tua terutama ibu, itu penting. Kalau menyayangi ibu, itu pasti akan berhasil. Jadi, jangan sekali-sekali membentak ibu, ini juga yang membuat saya paling sayang sama ibu,” tegas Dudung.

Menutup pesannya yang terakhir bagi generasi muda, Dudung berpesan agar pemuda dapat mengetahui tujuan hidupnya dan selalu mengasihi sesama manusia.

Baca Juga: Twitter Suspend Akun FPI, Pangdam Jaya: Kalau Perlu, FPI Bubarkan Saja!

“Pokoknya harus baik kepada setiap orang, mengasihi sesama. Kalau di agama Islam itu hablum minannas, baik saja sama semua, itu pasti berhasil. Ada pepatah mengatakan sekecil apa pun kebaikan yang kamu lakukan itu, akan jadi riak kebaikan yang tidak berujung,” tutur Dudung.***

Editor: Brilliant Awal


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x