Hanya Sejalan dari Sisi Amaliyah, Ini Nasihat Ketua PWNU DKI Jakarta ke Habib Rizieq Shihab

- 23 November 2020, 08:58 WIB
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA. /Twitter @ldnu1926/


GALAMEDIA - Setelah Habib Rizieq Shihab kembali ke tanah air, Front Pembela Islam (FPI) kembali menjadi sorotan. Segala tindak tanduk organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam besutan Habib Rizieq ini terus ditelisik.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA. menyebutkan, FPI dari sisi amaliyah keseharian adalah NU, seperti mau tahlilan, maulidan, baca qunut dan amaliyah lainnya.

Tapi dalam bidang Fikrah (pemikiran) dan Harakahnya (gerakan), FPI belum mengikuti NU bahkan sering bertentangan dengan Fikrah dan harakah NU.

"Maka tugas kami adalah meng NU-kan FPI secara kaffah," kata pria yang akrab disapa Yai Samsul ini seperti dilansir dakwahnu.id, Senin 23 November 2020.

Baca Juga: Kawal Kegiatan di Petamburan, Kapolsek Metro Tanah Abang dan Wakilnya Terpapar Covid-19

Terkait hal itu, Yai Syamsul memberikan saran dan nasihat kepada FPI agar FPI baik Pimpinan maupun anggota, hendaknya melakukan instrospeksi diri, yang selama ini sering mengatasnamakan agama dan amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu FPI agar tidak menganggap dirinya paling benar dan pemilik kebenaran.

Kemudian, lanjut dia, FPI harus berani melakukan evaluasi dalam pola dan model gerakan dakwahnya serta manhaj berfikir (Fikrah).

“Selama ini FPI terkesan dalam gerakan dakwahnya terlalu berlebih-lebihan bahkan cenderung tidak mengikuti metode dakwah yang benar, seperti misalnya, FPI kesannya telah mencegah kemungkaran tetapi dengan cara menimbulkan kemungkaran yang lain,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan dan Raja Salman Sepakat Tuntaskan Perselisihan

Lalu, FPI dalam berdakwah harus bisa memilih kata-kata dan narasi yang benar, yaki kata yang lembut dan sejuk, kalimat yang mulia, mendidik dan mencerdaskan, tidak sebaliknya.

Terakhir, FPI harus banyak memberi contoh keteladanan kepada umat, termasuk dalam ketaatan terhadap aturan-aturan Negara dan Pemerintah, karena ketaatan kepada aturan Negara dan Pemerintah adalah cerminan dari ketaatan kepada Agama.

“Nasihat ini, saya sampaikan karena kecintaan saya kepada FPI sebagai lembaga yang bergerak dalam dakwah dan bahkan hampir mayoritas anggota FPI mengaku sebagai warga Nahdliyin,” ungkapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Dakwahnu.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x