GALAMEDIA - Proposal Pentagon untuk mengizinkan presiden dan wakil presiden yang tidak pernah bertugas di militer dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington yang dianggap sebagai taman makam pahlawan perang AS mendapat reaksi keras dari para veteran.
Beberapa anggota militer menyatakan penolakan terhadap rencana potensial tersebut. Sebagian mengklaim proposal tadi merupakan upaya Presiden Trump untuk memastikan dirinya dimakamkan di pemakaman prestisius tersebut.
Baca Juga: Menaikan Nilai Keuntungan Dagangan Ala Rasulullah
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (23 November 2020) pada bulan September, Departemen Pertahanan melontarkan wacana untuk membatasi siapa saja yang dapat dimakamkan di Arlington dengan alasan lahan yang terbatas.
“Pemakaman militer negara saat ini berada di persimpangan dalam sejarah. Hampir semua dari 22 juta anggota angkatan bersenjata dan veteran yang masih hidup berhak atas kurang dari 95.000 ruang pemakaman yang tersisa.” Demikian bunyi pernyataan dari pihak pemakaman.
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah Grup K-Pop, Klip Epik BLACKPINK DDU-DU DDU-DU Lewati 1,4 Miliar Klik!
Untuk menjaga agar Arlington tetap berfungsi sebagai kuburan aktif di masa depan, Pentagon mengusulkan untuk membatasi pemakaman hanya bagi penerima Purple Heart, mantan tawanan perang, dan mereka yang tewas dalam pertempuran.
Namun meski kekurangan ruang, proposal tersebut menambahkan bahwa mantan presiden dan wakil presiden juga akan diizinkan untuk dimakamkan di Arlington, terlepas dari apakah mereka pernah bertugas di militer atau tidak.
Baca Juga: Sepanjang Minggu, Gunung Merapi Alami Guguran Tebing Lava
Pihak Pentagon memberikan waktu 60 hari untuk tanggapan atas proposal tersebut. Laporan The Wall Street Journal Minggu kemarin, banyak veteran yang tidak sepakat.
"Aku merasa Pemakaman Nasional Arlington harus dibatasi hanya untuk mereka yang benar-benar bertugas di militer guna menjaga rasa hormat atas pengorbanan mereka," ungkap salah satu komentator.
Sementara itu, seorang anggota administrasi Trump mengatakan presiden tidak berperan dalam mengembangkan proposal tersebut.
Departemen Pertahanan mengonfirmasi hal itu pada Wall Street Journal. Trump sendiri bukan satu-satunya Panglima Tertinggi yang belum pernah bertugas di militer.
Baca Juga: Singgung Soal FPI, Refly Harun: Jangan Dihalang-halangi
Presiden Bill Clinton dan Barack Obama juga bukan veteran. Namun sebagian besar kalangan Demokrat menentang izin presiden tanpa kredensial militer dimakamkan di Arlington.
Senator Demokrat Tammy Duckworth, veteran Perang Irak dan pensiunan perwira Angkatan Darat AS ikut mendorong undang-undang yang melarang presiden dan wakil presiden non-veteran dimakamkan di Arlington.
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan dan Raja Salman Sepakat Tuntaskan Perselisihan
Hingga saat ini hanya dua presiden AS yang dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington yaitu William Howard Taft yang meninggal pada tahun 1930 dan John F. Kennedy yang tewas dibunuh pada 1963.
Taft memenuhi syarat untuk dimakamkan di Arlington karena menjabat sebagai sekretaris perang dan ketua hakim Agung Pengadilan. Sedangkan Kennedy tercatat bertugas di masa Perang Dunia II.***