Heboh Ketua KPK Firli Bahuri Soal Buku Anies Baswedan, Imam Shamsi Ali: Ini Pake Ilmu Mukaasyafah

- 25 November 2020, 06:33 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri.
Ketua KPK Firli Bahuri. /ANTARA/Benardi Ferdiansyah

GALAMEDIA - Kehebohan foto unggahan Anies Baswedan tengah membaca buku How Democracies Die terus berlanjut.

Kemarin Selasa 24 November 2020 Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mendadak trending topic di media sosial Twitter.

Ketua KPK itu jadi bahan bahasan lantaran pernyataannya terkait buku How Democracies Die yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu yang lalu.

Firly mengaku sudah membaca buku tersebut pada 2002. Ia pun menyebutkan bahwa buku itu adalah buku lama.  

“Kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die. Sebelum itu ada bukunya Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca pak, tahun 2002, saya sudah baca buku itu,” kata Firli dalam acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Menang Besar 4-0, Barcelona Melenggang ke Babak 16 Besar

“Kalau ada yang baru baca sekarang, kayak baru bahwa itu udah lama. Nah makanya banyak yang mengkritisi. Udah lama buku itu Pak,” katanya. 

Namun faktanya, ternyata buku yang disebutkan Ketua KPK itu, yakni buku How Democracies Die baru terbit pada tahun 2012 dan buku Why Nations Fail pun terbit tahun 2018.

 Imam Islamic Center of New York, M. Shamsi Ali serukan usut tuntas pelaku penusukan Syekh Ali Jaber melalu akun instagramnya.*/Instagram/@imamshamsiali
Imam Islamic Center of New York, M. Shamsi Ali serukan usut tuntas pelaku penusukan Syekh Ali Jaber melalu akun instagramnya.*/Instagram/@imamshamsiali


Pernyataan tersebut sampai mengundang Imam Besar Masjid Islamic Center New York Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali ikut berkomentar.

"Ini pake Ilmu mukaasyafah. Sebelum terbit, bahkan Sebelum dipikirkan oleh penulisnya dia Sudah baca.... memang sesama bangsaku orang-orang hebat...hehe," komennya dalam akun twitter @ShamsiAli2, Selasa 24 November 2020.

Netizen lainnya pun keheranan dengan pernyataan Ketua KPK itu. Bahkan banyak yang menyatakan bahwa Ketua KPK itu tukang bohong.

"Ketua @KPK_RI mah org sakti mandraguna. Buku yg dibaca @aniesbaswedan itu terbitan pertamanya aja thn 2018 dia dah baca buku itu tahun 2002 silam,” kata akun RestyResseh.

“Firli ngaku Tahun 2002 sudah baca buku yang diposting Anies, tenyata baru terbit pertama tahun 2008. Ketua KPk ya?,” kata akun @marlina_idha.

“Kalau untuk hal ini saja ketua KPK berbohong, apakah Anda masih yakin dengan integritas KPK untuk memberantas korupsi?,” kata akun @Iqbalnyamala  

Baca Juga: Manchester United Nyaman Dipuncak Grup H Usai Tekuk Istanbul Basaksehir 4-1

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah sebuah foto di media sosial Facebook, Instagram dan Twitter yang menunjukan dirinya tengah bersantai pada Minggu pagi, 20 November 2020.

Dalam unggahan foto tersebut, Anies Baswedan tengah duduk di kursi kayu dengan rak buku kayu di belakangnya. Terlihat juga figura foto dia dan keluarga serta furnitur lainnya.

Anies Baswedan duduk sambil membaca buku berjudul “How Democracies Die” yang ditulis oleh Steven Levitsky dan Daniel Ziblat.

Unggahan Anies pun mendapatkan banyak tanggapan terutama terkait judul bukunya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x