Pertama Kali, China Murka Paus Fransiskus Sebut Muslim Uighur Teraniaya

- 25 November 2020, 10:17 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Instagram.com/@fransiscus

GALAMEDIA - Paus Fransiskus memicu kemarahan di China dengan menyamakan muslim Uighur di Negeri Tirai Bambu dengan muslim Rohingya di Myanmar dan warga Yazidi, Irak yang diburu dan dijadikan budak seks oleh ISIS.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (25 November 2020) Paus berdarah Argentina tersebut menyebut ketiganya sebagai “orang-orang yang teraniaya”.

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP, Edhy Prabowo, Berikut Ini Daftar Kekayaannya

Pernyataan yang tak diduga warga Tiongkok tersebut, diungkap Paus Gereja Katolik Roma Vatikan dalam buku yang bakal dirilis awal Desember mendatang.

Dalam buku berjudul Let Us Dream: The Path to A Better Future itu, Paus tepatnya mengatakan, ”Saya sering memikirkan orang-orang yang teraniaya, Rohingya, Uighur yang malang, dan Yazidi.”

Baca Juga: Penyidik KPK Novel Baswedan Berkicau Seperti Ini di Tengah Kabar Penangkapan Menteri KKP

Sebelumnya Paus Fransiskus beberapa kali berbicara tentang isu muslim Rohingya yang  melarikan diri dari Myanmar serta pembunuhan warga Yazidi oleh ISIS di Irak.

Namun untuk pertama kalinya melalui buku tersebut Paus menyinggung warga muslim Uighur.

Menanggapi ini juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menegaskan pihaknya menolak deskripsi Paus Fransiskus tentang warga Uighur dalam buku kolaborasi berisi 150 halaman dengan penulis biografi Austen Ivereigh.

Baca Juga: Warga Jabar Waspadalah Rabu Siang Potensi Hujan Petir Disertai Angin

Dalam jumpa pers, Zhao mengatakan, “Pemerintah China selalu melindungi hak-hak hukum etnis minoritas dengan setara.”

Dia menambahkan, semua etnis di Xinjiang menikmati perlindungan penuh atas hak-hak subsisten mereka, juga hak-hak perkembangan dan kebebasan beragama.
“Pernyataan Paus Fransiskus tidak berdasar,” tegasnya.

Baca Juga: Tak Lama Setelah KPK Tangkap Menteri KKP, Fahri Hamzah Berkicau ALHAMDULILLAH

Selama ini sejumlah pemimpin agama, kelompok aktivis, dan pemerintah mengatakan kejahatan kemanusiaan dan genosida tengah berlangsung terhadap warga Uighur di wilayah Xinjiang China di mana lebih dari satu juta orang ditahan di kamp-kamp.

Namun Beijing telah menolak semua tuduhan dan menyebutnya sebagai upaya untuk mendiskreditkan China.

Mengenai kamp-kamp yang disebut bak tahanan, pihak Beijing menyebutnya pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan yang merupakan bagian dari langkah kontra-terorisme dan deradikalisasi.

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kini Tengah Diperiksa di Gedung Merah Putih

Bulan lalu, selama konferensi di Vatikan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam China terkait perlakuan terhadap warga Uighur.

Tak sedikit komentator politik yang mengatakan Vatikan sebelumnya enggan berbicara mengenai Uighur karena sedang dalam proses memperbarui kesepakatan kontroversial tentang pengangkatan uskup dengan pihak Beijing.

Kesepakatan yang diminta Pompeo untuk ditinggalkan oleh Vatikan itu diperbarui pada bulan September.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Dalam bukunya Paus Fransiskus juga mengatakan pandemi Covid-19 sudah seharusnya mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan secara permanen menerapkan kebijakan pendapatan dasar universal (PDU).

PDU merupakan kebijakan kontroversial yang dianut beberapa ekonom dan sosiolog di mana pemerintah memberikan sejumlah uang tetap kepada setiap warga negara tanpa syarat.

Baca Juga: Tak Pernah Datang ke Acara Habib Rizieq, Puskesmas Tanah Abang Temukan 38 Warga Positif Covid-19

Paus Fransiskus juga mengkritik ekonomi trickle-down, teori kaum konservatif yang meyakini jika keringanan pajak dan insentif lain untuk bisnis besar dan orang kaya pada akhirnya akan menguntungkan seluruh masyarakat melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Dia menyebutnya sebagai asumsi keliru yang pada dasarnya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membuat semua menjadi lebih kaya.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x