Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Emil Salim: Nelayan Miskin, Sebaiknya Menteri Baru Bukan dari Parpol

- 26 November 2020, 16:53 WIB
Pakar ekonomi senior Emil Salim.
Pakar ekonomi senior Emil Salim. /@emilsalim2010/Twitter


GALAMEDIA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seiring hal itu, Edhy Prabowo pun menyatakan mundur dari jabatannya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.

Dengan demikian, jabatan menteri definitif hingga saat ini masih kosong. Saat ini pemerintaha Jokowi tengah melakukan pembahasan masalah ini. Pasalnya, Edhy Prabowo ini sebelumnya merupakan kader Partai Gerindra.

Sehubungan hal itu, kemungkinan besar penggantinya pun berasa dari partai tersebut. Terkecuali, Prabowo Subianto selaku ketua umum "memberikannya" kepada partai lain.

Meski begitu, penentuan jabatan menteri merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Koalisi Perjuangan Rakyat Sukabumi Desak Kapolri dan Panglima TNI Tangkap Habib Rizieq

Ekonom senior Emil Salim mengatakan, penetapan Menteri Edhy Prabowo sebagai tersangka mesti menjadi momentum bagi Presiden Jokowi untuk mengangkat menteri baru yang paham tentang pengelolaan potensi kelautan dan perikanan Indonesia.

"Jika laut tropis kepulauan kita terkaya di dunia tetapi nelayannya miskin, bisakah bapak presiden mengangkat tokoh yang faham kelola laut lestari ditopang hasil kerja nelayan kita yang terampil berkat dedikasi dan pimpinan menteri KP baru yang bukan dari Parpol?," kata Emil melalui akun Twitternya @emilsalim2010, Kamis 26 November 2020.

Ekonom senior ini menilai, kesejahteraan nelayan Indonesia berbanding terbalik dengan kekayaan dan potensi hasil laut yang dimiliki oleh Indonesia. Masalah ini terjadi karena adalah orang memegang Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak memahami sepenuhnya tentang pengelolaan hasil laut.

Selain itu, kata Emil, kecendrungan yang sering terjadi adalah pejabat di Kementerian dan Perikanan menggunakan jabatan yang ada untuk memperkaya diri dan kroninya. Tidak heran, nelayan Indonesia semakin miskin di tengah potensi hasil laut yang Indonesia yang melimpah.

Baca Juga: Soal Habib Rizieq, Buya Yahya Ingatkan Jokowi: Jangan Jadi Presiden Ditipu Orang di Kiri-Kanan

Emil menyarankan kepada Jokowi agar menteri baru pengganti Edhy Prabowo, benar-benar memahami secara detail tentang pengelolaan potensi kelautan dan perikanan di Indonesia.

Selain itu, ia mengharapkan, menteri KKP yang baru bukan dari kalangan Parpol untuk menjaga profesionalitas.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x