TNI Tidak Mungkin Bermusuhan dengan FPI dan Habib Rizieq, Ini Alasan Gatot Nurmantyo

- 26 November 2020, 19:43 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq di tengah kerumunan simpatisan dan pendukungnya.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq di tengah kerumunan simpatisan dan pendukungnya. /Livia Kristianti/Antara



GALAMEDIA - TNI dan Fornt Pembela Islam (FPI) tidak sedang berseteru dan tidak bermusuhan.

Alasannya baik FPI dan Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan warga negara yang dilindungi hukum.

Hal ini dijelaskan Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat konferensi pers secara virtual pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Bhabinkamtibmas dan Babinsa Koramil 0824/12 Kaliwates Lakukan Pendampingan Swab Test

"Apapun alasannya, TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi TNI tidak mungkin musuhan dengan FPI," tuturnya.

"Apa latar belakangnya? baik FPI atau Habib Rizieq, mereka adalah warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum," tambahnya seperti dilansirkan jurnalpresisi.com berjudul "Tegaskan TNI dan FPI Tak Bermusuhan, Gatot Nurmantyo: TNI Tidak Mungkin Bermusuhan dengan FPI"

Gatot juga menyinggung jika FPI bukan ekstremis kanan Indonesia, jadi tidak ada alasan untuk dimusuhi.

Baca Juga: Habib Rizieq Masuk Rumah Sakit Bersama Istri, Dokter: Tak Kritis, Tapi Tak Boleh Dijenguk

"Dalam arti kata bukan ada keputusan, kecuali disampaikan FPI adalah ekstrem kanan di Indonesia, itu baru bermusuhan, tapi kalau tidak, tidak ada alasan," katanya.

Seperti yang diketahui beberapa waktu lalu hubungan antara TNI dan FPI banyak diperbincangkan lantaran Pangdam Jaya sempat memerintahkan penurunan baliho HRS.

Adanya tindakan tersebut menurut Gatot tak bisa langsung disalahkan. Menurutnya jika penurunan baliho HRS adalah perintah Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman dan Presiden hal tersebut tidak bisa disalahkan.

Baca Juga: PTUN Lanjutkan Sidang Dugaan Rekayasa Buku Nikah Ketua KPAID Cirebon

"Saya tidak bisa men-judge bahwa Pangdam salah atau tidak. Kita lihat saja kalau itu perintah dari Panglima TNI dan Presiden maka tidak bisa disalahkan Pangdam, tapi kalau tidak ada perintah kita tunggu saja ada teguran atau tidak," imbuhnya.

Kemudian mantan presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) juga mengingatkan agar apa yang dilakukan Panglima TNI tidak dikaitkan dengan TNI keseluruhan.

"Jadi tolong pisahkan apa yang dilakukan Pangdam Jaya dengan TNI seluruhnya. Termasuk apa yang dilakukan oleh Koop yang di Petamburan menggunakan kendaraan taktis, tidak boleh, di masa damai seperti ini. Ini yang bisa saya sampaikan," tambahnya.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ingatkan Pesantren Jangan Lengah Terapkan Protokol Kesehatan

Seperti diberitakan Jurnal Gaya Sebleumnya pada Rabu, 25 November 2020, Pangdam Jaya juga mengatakan jika pihaknya tidak pernah menganggap FPI maupun HRS sebagai musuh.

"Saya tidak pernah mengajak bahwa FPI atau yang lain itu sebagai musuh, atau menganggap Habib Rizieq juga sebagai musuh juga tidak ada, itu saudara-saudara kita, yang justru kita musuhi adalah ucapan-ucapan yang mengajak dan yang nantinya akan memperkeruh persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya dalam acara 'Ngopi bareng Pangdam Jaya' di Kodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu 25 November 2020.

Sebaliknya yang Dudung anggap musuh adalah ucapan-ucapan yang memperkeruh persatuan dan kesatuan bangsa.*** (Septiana Wulandari/jurnalpresisi.com)

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x