Nyatakan Sri Mulyani Benar, Ekonom Senior Rizal Ramli Tetap Menyemprotnya: Strategi yang Gagal!

- 27 November 2020, 10:53 WIB
Mantan Kepala Urusan Logistik (Bulog) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid Rizal Ramli
Mantan Kepala Urusan Logistik (Bulog) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid Rizal Ramli /twitter.com/RamliRizal

GALAMEDIA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan agar Indonesia bisa mendapatkan status negara maju, maka pertumbuhan ekonomi wajib tinggi.

Sri Mulyani menyebutkan setidaknya ekonomi Indonesia harus tumbuh 8% year on year (yoy) secara berkelanjutan.

Sehingga status Indonesia sebagai negara yang masuk dalam jajaran middle income trap dapat dicopot.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (foto-Kemenkeu Bayu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (foto-Kemenkeu Bayu)


Sri Mulyani mengatakan, untuk mencapai negara maju, Indonesia bisa belajar dari negara lain. Misalnya, Singapura yang mengalami lompatan pertumhuhan ekonomi sejak 1971 hingga 1979 dengan besaran yang dijaga di 8%. Bahkan, tetap terjaga di level 8% sampai tahun 1990.

Baca Juga: Soal Pengurus MUI 2020-2025, Mustofa Nahrawardaya: Bersih Clink! Habis!

“Oleh karena itu, kita perlu benar-benar bekerja secara detail dan betul-betul memiliki determinasi, untuk mengatasi masalah struktural yang biasanya menghambat negara lebih maju pendapatannya,” kata Sri Mulyani dalam seminar bertema Indonesia Emas 2045: Lulus dari Middle Income Trap, Jumat 27 November 2020.

Untuk itu, lanjut dia, stabilitas ekonomi makro harus konsisten dijaga ke depan, meski memang syaratnya tidaklah mudah. Pertama, kualitas sumber daya manusia sangat penting untuk ditingkatkan.  

Kedua, infrastruktur masih sangat dibutuhkan meskipun Indonesia sudah melakukan pembangunan yang cukup banyak. Ketiga, dalam urusan birokrasi di Indonesia, Sri Mulyani menyampaikan perlu untuk disederhanakan agar terjadi transformasi ekonomi.

Baca Juga: Setelah Habib Rizieq Bayar Denda Rp50 Juta, Kasus Kerumunan Mestinya Enggak Boleh Diusut Lagi

“Tantangan mengelola ekonomi bukan yang sederhana, karena ekonomi tidak berjalan linier seperti kita berjalan di jalan tol. Kita melihat di dalam mengelola ekonomi banyak tantangan yang sering terjadi seperti krisis-krisis sebelumnya,” ucap Menkeu.

Pernyataan tersebut langsung mendapat sorotan dari ekonom senior Rizal Ramli. Ia menyatakan, kali ini Sri Mulyani Indrawati benar, butuh pertumbuhan 8% per tahun sampai 2045, agar RI jadi negara maju.

"Tapi kinerja selama ini selalu dibawah 6% karena rumusnya  hanya ngutang dan naikkan harga. Strategi yang gagal!," katanya dalam cuitannya pada akun @RamliRizal, Jumat 27 November 2020.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x