Retak Hubungan dengan Istana, Prabowo Subianto Telusuri Skenario di Balik Penangkapan Edhy Prabowo

- 27 November 2020, 11:21 WIB
Prabowo Subianto ditelepon Menteri Pertahanan Jepang.
Prabowo Subianto ditelepon Menteri Pertahanan Jepang. /Instagram/@rizky_irmansyah



GALAMEDIA - Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah terbaca.

"Hal yang sebenarnya sudah diduga dari awal karena ada yang enggak tuntas,” kata Rocky sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gering Offical, Kamis 26 November 2020.

Dia merujuk pada investigasi yang dilakukan majalah Tempo tentang ekspor benur.

“Waktu ekspor benur dibongkar Tempo, kelihatannya pihak KKP merasa di atas angin bisa diselesaikan," sambung Rocky.

Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. YouTube Rocky Gerung Official


Meskipun demikian, Rocky menyebut ada konteks politik di dalam dunia bisnis.

“Kalau mulus-mulus saja, mungkin tertunda penangkapannya. Mungkin ada MoU yang belum diselesaikan,” kata Rocky.

Ia pun menyinggung mengenai pesan politik di balik penangkapan terhadap Edhy Prabowo.

“Semua orang sekarang berpikir di belakang OTT selalu ada pesan-pesan politiknya," ujar Rocky.

Dia pun menilai saat ini ada perubahan komposisi perimbangan kekuasaan di Istana.

Baca Juga: Setelah Habib Rizieq Bayar Denda Rp50 Juta, Kasus Kerumunan Mestinya Enggak Boleh Diusut Lagi

“Orang mungkin menganggap Prabowo terlalu jadi sorotan. Kok, enggak Jokowi atau menteri lain,” sambung Rocky.  

Menurut Rocky, penangkapan terhadap Edhy juga menjadi sinyal bagi Prabowo.

“Akan ada spekulasi Prabowo diberi sinyal jangan terlalu ambil inisiatif untuk jadi tokoh,” ujar Rocky.

Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK menimbulkan isu keretakan antara Partai Gerindra dengan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Kapolri, Wakil Ketua MPR RI Beri Bocoran

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, keretakan terjadi karena KPK langsung melakukan penindakan terhadap Edhy Prabowo yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra, sebelum melakukan pencegahan seperti yang sering digaungkan KPK.

"Jelas akan menimbulkan keretakan, karena kita tahu semangat yang diusung KPK adalah pencegahan, kenapa kepada Edhy Prabowo malah langsung penindakan?" ujar Saiful Anam, Jumat 27 Novemmber 2020.

Baca Juga: Nyatakan Sri Mulyani Benar, Ekonom Senior Rizal Ramli Tetap Menyemprotnya: Strategi yang Gagal!

Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan kader partai juga akan berpikir ke arah sana.

"Bukan tidak mungkin mereka (Prabowo dan Gerindra) heran dan apakah ada skenario di balik itu semua? Itulah saya kira pertanyaan-pertanyaan di benak Prabowo," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x