GALAMEDIA - Petugas pemulasaraan jenazah dibuat lemas saking syok dan ketakutan saat jasad yang akan dibalsem tiba-tiba berteriak.
Tepatnya mayat kesakitan saat salah seorang petugas mengiris kakinya dalam prosedur rutin infus insulin.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (27 November 2020) kasus berawal dengan pernyataan kematian dari dokter atas Peter Kigen (32) pasien warga Nigeria yang sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Kapkatet di Kericho.
Baca Juga: Utamakan Kepentingan Nasional, Menwa Mahawarman Pegang Teguh Santiaji Panca Dhama Satya
Peter dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga yang kaget melihat dirinya kolaps. Namun belum sempat mendapat penanganan mereka menerima kabar duka jika Peter tak bisa diselamatkan.
Jasadnya kemudian ditransfer ke tempat pemulasaraan. Namun kala staf mengiris kaki kanannya tanpa diduga “jenazah” berteriak. Tak itu saja, Peter bahkan membuka mata.
Baca Juga: Gildak Suguhkan Sensasi Street Food Asal Negeri Ginseng Korea
Peter dilaporkan menderita sakit perut hingga pingsan di rumahnya pada 24 November lalu. Melihatnya ambruk, adik laki-lakinya melakukan tindakan cepat dengan membawanya ke rumah sakit.
Dikutip surat kabar Standard, seorang perawat telah memberitahunya bahwa pasien telah meninggal sebelum mereka tiba di rumah sakit.
Staf rumah sakit meyakinkan keluarga jika mereka telah “memeriksa dengan seksama” sebelum pasien dinyatakan meninggal.
Baca Juga: Operasi Perketatan AKB, Satpol PP Kota Bandung Sasar Kawasan Padat Penduduk
Denis Langat, paman Peter kepada saluran lokal Citizen TV mengatakan akhirnya Peter pun dibawa ke ke kamar jenazah rumah sakit untuk dibalsem oleh petugas kamar jenazah.
Sebagai bagian dari proses pengawetan jenazah, salah seorang staf membuat sayatan di kaki kanan untuk infus formalin. Tapi Peter mendadak sadar dan berteriak kesakitan.
Baca Juga: Dirahasiakan, Inggris Ungkap H-2 Bomber Nuklir Antarbenua Paling Misterius China
Saking takut, para staf berlarian karena mengira jenazah bangkit dari kematian. Tapi akhirnya mereka kembali dan membawa Peter ke unit kecelakaan rumah sakit dan menerima pertolongan pertama.
Ditemui saat dirawat di bangsal, kepada wartawan Peter mengaku senang dirinya “kembali hidup”. Kini ia berjanji akan mendedikasikan sisa hidupnya di jalan Tuhan.
Baca Juga: Operasi Perketatan AKB, Satpol PP Kota Bandung Sasar Kawasan Padat Penduduk
Sementara itu, meski mengaku bersyukur keluarga berencana menuntut keadilan dan menuduh pihak rumah sakit telah lalai. Sejauh ini pejabat rumah sakit belum bersedia berkomentar tapi tetap merawat pasien.***