GALAMEDIA - Sejak berada di tanah air, 10 November 2020, Habib Rizieq Shihab (HRS) terus diseret-seret pelbagai permasalahan. Seakan-akan segala kegiatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).
Setidaknya bermula pada saat HRS menggelar acara peletakan batu pertama Masjid di Megamendung, Bogor. Antusiasme masyarakat dalam menyabut HRS ini dipermasalahan sejumlah pihak.
Mereka menilai acara tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Hal tersebut berlanjut pada acara pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab yang dirangkai dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta.
Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Ansor dan Banser Siap Bersama TNI-Polri Hancurkan Teroris di Sigi Sulawesi Tengah
Buntutnya sejumlah pejabat terkait mutasi. Mulai dari Wali Kota Jakarta Pusat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup hingga kepala KUA. Kapolda Metro Jaya pun langsung dicopot. Sedangkan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman masih bertahan namun menjadi lebih "garang".
Terakhir, kasus general check-up di RS Ummi Bogor. HRS disarankan dokter Mer-C untuk beristirahat setelah berpergian jauh dan melakukan berbagai kegiatan setibanya di tanah air.
Namun hal tersebut pun dipermasalahkan sejumlah pihak.
Heran!!!
Sekedar general check-up diframming sedemikian rupa terpapar Covid19.
Lalu harus laporkan hasil lah
Lalu gak ikut prosedur lah
Lalu dituduh kabur lah
Bangsa ini terlalu berani menyudutkan, memojokkan, mencari2 kesalahan, menyusahkan ulama habaib.
Tunggu!— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) November 29, 2020
"Heran!!!," cuit Sekjen HRS Center, Haikal Hassan Baras pada akun twitter @haikal_hassan.
"Sekedar general check-up diframming sedemikian rupa terpapar Covid19."
"Lalu harus laporkan hasil lah. Lalu gak ikut prosedur lah. Lalu dituduh kabur lah".
Baca Juga: 5 Juta Banser Se-Jawa Gelar Apel Kebangsaan, Gus Yaqut Serukan Lawan Tokoh Baru Pulang ke Indonesia
Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini mengaku heran dengan perilaku sejumlah orang yang terkesan suka menyudutkan seorang habaib.
"Bangsa ini terlalu berani menyudutkan, memojokkan, mencari2 kesalahan, menyusahkan ulama habaib," ujarnya.
"Tunggu!," tandasnya.***