Kutuk Kasus di Sigi Sulawesi Tengah, Jimly Asshiddiqie: Ini Pembunuhan Bukan Cuma Kekerasan

- 29 November 2020, 19:43 WIB
Ketum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus mantan ketua MK, Jimly Asshiddiqie.
Ketum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus mantan ketua MK, Jimly Asshiddiqie. /Antara/Katriana/ANTARA


GALAMEDIA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyatakan kecamannya terhadap aksi pembunuhan dan pembakaran satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Ini pembunuhan, bukan cuma kekerasan,” kata Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter pribadinya, @JimlyAs, Minggu 29 November 2020.

Senator ini menilai kekerasan dan pembunuhan tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Akui Terpapar Covid-19

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, tindakan kekerasan dan pembunuhan harus dibasmi.

“Pengurus ICMI juga mengecam kekerasan dan pembunuhan di Sulteng tersebut. Atas nama & alasan apapun, tindak kekerasan & pembunuhan adalah kebiadaban yang harus dibasmi dari bumi nusantara,” katanya.

Saat ini, aparat gabungan masih memburu pelaku pembakaran satu keluarga di Sigi, tepatnya di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat 27 November 2020.

Insiden yang menewaskan empat orang jemaat gereja tersebut dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Baca Juga: Habib Rizieq Terus Dibikin Susah dan Disudutkan, Babe Haikal: Tunggu!

“Tadi Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku,” ucap Menko Polhukam Mahfud MD melalui keterangan pers yang disiarkan Youtube Kemenko Polhukam RI, Minggu 29 November 2020.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Satgas Tinombala, Mahfud meyakini bahwa kelompok MIT adalah pelaku dari penyerangan tersebut. Ia mengatakan pihaknya masih terus melakukan perburuan terhadap pelaku.

“Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur, kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan [satgas] operasi Tinombala sedang mengejar sekarang,” kata Mahfud.

Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Ansor dan Banser Siap Bersama TNI-Polri Hancurkan Teroris di Sigi Sulawesi Tengah

Mahfud meminta seluruh pemimpin umat beragama di Sulawesi Tenggara agar tidak terprovokasi oleh insiden ini dan isu SARA lainnya.

Mahfud menekankan pembakaran yang dilakukan pelaku tidak dilakukan di gereja, namun di sebuah tempat yang kerap dijadikan tempat pelayanan umat.

“Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” tandas Mahfud.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x