Maradona Meninggal, Dokter Pribadi Diduga Lakukan 'Pembunuhan Tak Disengaja'

- 30 November 2020, 09:40 WIB
Teman dan keluarga membawa peti jenazah legenda sepakbola Diego Armando Maradona, di pemakaman di Buenos Aires, Argentina, Kamis 25 November 2020. (ANTARA)
Teman dan keluarga membawa peti jenazah legenda sepakbola Diego Armando Maradona, di pemakaman di Buenos Aires, Argentina, Kamis 25 November 2020. (ANTARA) /

GALAMEDIA - Doktor pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque, diselidiki polisi atas dugaan "pembunuhan secara tidak sengaja" beberapa hari setelah legenda sepak bola tersebut meninggal dunia.

Sekitar 30 polisi di Buenos Aires telah menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.

Baca Juga: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Adisumarmo, 26 Orang Penumpang Tewas pada 30 November 2004

Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya saat ia dirawat pasca operasi otak pada awal November.

Penyelidikan itu dipicu oleh laporan dari tiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires, kata narasumber pengadilan.

Baca Juga: KH Said Aqil Siroj Positif Covid-19, Sekretaris Pribadi Ungkap Kondisi Terkininya

"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga (Maradona)," kata narasumber yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip BBC, Senin.

Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut. Ia sempat mengunggah foto dengan Maradona pada hari ketika sang pencipta Gol Tangan Tuhan meninggalkan rumah sakit pada 12 November, 8 hari setelah operasi untuk mengangkat gumpalan darah di otak Maradona.

Baca Juga: Usik Terus Habib Rizieq, Bima Arya Ditampol Presiden Jokowi: Hormati Privasi Mereka!

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x