Ditanya Karni Ilyas Soal Ngabalin Dipisahkan dari Edhy Prabowo, Novel Baswedan: Saya Tak Bisa

- 30 November 2020, 14:37 WIB
Novel Baswedan dan Karni Ilyas membahas soal OTT Menteri KKP, Edhy Prabowo soal kasus ekspor benih lobster.*
Novel Baswedan dan Karni Ilyas membahas soal OTT Menteri KKP, Edhy Prabowo soal kasus ekspor benih lobster.* //Tangkapan layar YouTube Karni Ilyas Club

GALAMEDIA - Sejumlah pihak sempat mempertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menciduk Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meski berada dalam satu rombongan dengan Edhy Prabowo pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat.

Terlebih, Ngabalin termasuk orang yang menjabat di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Terkait hal itu penyidik senior KPK, Novel Baswedan membeberkan alasannya tidak turut membawa Ngabalin untuk diperiksa.

"Memang setiap proses upaya penangkapan atau tertangkap tangan, yang akan dilakukan untuk diamankan untuk diperiksa atau dilakukan penangkapan dalam hal tertangkap tangan itu adalah orang yang diduga sebagai pelaku, dengan syarat-syarat tertentu," ujar Novel Baswedan saat berbincang dengan wartawan senior, Karni Ilyas dalam tayangan video pada kanal Karni Ilyas Club dikutip Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Serangan Barbar Boko Haram, 110 Warga Tak Berdosa Tewas dengan Kepala Terpisah dari Tubuh

Disebutkan, pihak yang turut dibawa saat penangkapan merupakan orang yang diperlukan keterangannya sebagai saksi untuk menjelaskan peristiwa dugaan korupsi.

"Selain itu, tentu tidak (ikut dibawa), siapapun dia. Bukan karena beliau adalah pejabat atau apapun, bukan, tapi karena kepentingannya diperlukan apa tidak," kata Novel dalam tayangan video tersebut.

Terkait peran Ngabalin, Karni pun merasa heran karena ia memisahkan diri pada saat petugas KPK menangkap Edhy Prabowo.

Baca Juga: Cuitan Trump Bikin Kaget, Publik Amerika Cemas Biden Patah Tulang di Usia 78 Tahun

Namun, Novel tidak mau memberi tanggapan dan menyerahkan untuk bertanya kepada Humas KPK.

"Saya kira itu nanti Humas KPK yang bicara, saya tak bisa wakili itu Pak Karni," jelasnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.*
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.* ANTARA

Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin mengaku melihat proses OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Rabu 25 November 2020 dini hari.

"Kan mereka datang, saya ada di situ, tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang, yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di Terminal III, mereka suruh 'Pak Ngabalin di sini saja'," kata Ngabalin, di Jakarta, Rabu 25 November 2020.

KPK melakukan OTT terhadap 17 orang termasuk Menteri KKP Edhy Prabowo dan istrinya Iis Rosita Dewi terkait dugaan kasus korupsi penetapan calon eksportir benih lobster.

OTT itu dilakukan Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 00.30 WIB, saat rombongan kembali dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

"Kami pisah tadi di bandara. Kami pisah karena kan tadi kan Bang Ali tanya, mereka kemukakan bahwa 'Pak Ngabalin di sini saja'. Itu isyarat untuk kita pisah rombongan," ujar Ngabalin.

Baca Juga: Spekulasi Fadli Zon Jabat Menteri, Rocky Gerung: Dia Bisa Jadi Liar dan Ikut-ikutan Atur KSP

Ngabalin lalu keluar dari Bandara Soekarno-Hatta dengan menjalani prosedur seperti biasa.

"Saya lalu mendatangi imigrasi, tes swab segala macam, keterangan swab kita di luar negeri. Jadi tidak langsung pulang, mesti tunggu, periksa barang apa segala macam. Normallah," ungkap Ngabalin.

Menurut Ngabalin, selama di Bandara Soetta, Edhy kooperatif dengan petugas KPK.

"Pak Edhy juga bagus, Pak Edhy juga sangat kooperatif. Teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik. Enaklah tadi," kata Ngabalin.

KPK mengirimkan tiga satuan tugas untuk melakukan OTT terhadap Edhy tersebut termasuk satgas yang dipimpin penyidik Novel Baswedan.

Menurut Ngabalin, Edhy keluar negeri untuk melakukan tugas sebagai menteri.

"Abang sendiri menyaksikan luar biasa ini, ini lobi yang dilakukan oleh Pak Edhy ini kan membuka ruang komunikasi internasional kemudian mengomunikasikan juga dengan para konsul jenderal kita di Los Angeles, di San Fransico dan di Hawai," ujar Ngabalin.

Ngabalin mengaku ia bersama rombongan Edhy Prabowo mendatangi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.

"Kan Hawai itu pusat dunia induk udang vaname, yang luar biasa Indonesia kan luar biasa sekali belum dikelola dengan baik. Jadi langkah-langkah yang dilakukan Pak Edhy luar biasa sebagai seorang menteri punya misi seperti itu. Saya bangga dan kagum," kata Ngabalin.

Ngabalin saat ini mengaku berada di rumah.

"Bang Ali sendiri alhamdulillah sekarang ada di rumah. Tadi habis live zoom rakor dengan Polisi Khusus KKP, sebagai pembina mereka minta saran masukan," ungkap Ngabalin.

Mata Najwa: Menteri Terjaring Lobster, Sedang Tayang Sekarang!
Mata Najwa: Menteri Terjaring Lobster, Sedang Tayang Sekarang! /najwashihab/Instagram

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x