Network
GALAMEDIA - Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana diminta oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk mengambil alih tugas dan kewenangan Wali Kota, Ajay Muhammad Priatna. Menyusul tertangkap tangannya Ajay oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat, 27 November 2020, dan telah ditetapkan tersangka akibat kasus suap pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Kasih Bunda.
"Saya sudah secara resmi menerima surat dari Gubernur Jabar, agar segera melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewenangan dari wali kota," kata Ngatiyana saat ditemui di Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Senin 30 November 2020.
Menurutnya, instruksi tersebut terhitung dan berlaku efektif mulai tanggal 28 November 2020. Sehingga atas dasar tersebut, dirinya mulai menjalankan tugas dan kewenangan, agar roda pemerintahan di Pemkot Cimahi tetap berjalan.
Baca Juga: Menyusul Banyaknya Nakes Positif, Rawat Jalan RSUD Subang Ditutup Sepekan
Diakui Ngatiyana jika hari ini ia dipanggil, dan akan berangkat ke Jakarta untuk menghadap Dirjen Otonomi Daerah (Otda) di Kemendagri. Soal apa yang dibahas, purnawirawan TNI ini mengaku belum mengetahui persis, namun kemungkinan besar soal kondisi kekinian, dan tugasnya sebagai pengganti wali kota.
"Tindak lanjut dari surat gubernur, dan apa yang terjadi di sini (Cimahi), hari ini saya dipanggil untuk menghadap Dirjen Otda Kemendagri," sambungnya.
Disinggung soal memulihkan kepercayaan masyarakat dan evaluasi di internal agar kejadian yang menimpa wali kota tidak terjadi ke depannya, Ngatiyana mengaku akan mengubah strategi yang salah. Praktik atau peluang yang membuka ruang berbuat tidak baik akan dihilangkan.
Baca Juga: PM Israel Gagal Yakinkan Pangeran Mahkota Saudi, Trump Utus Jared Kushner demi Catatan Historis
"Semuanya tergantung pada kita. Terkadang perbuatan baik dan tidak baik, sengaja atau tidak, melanggar maupun tidak, sebagai manusia sering lupa. Makanya kami akan bersama-sama memperbaiki, dan mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan," pungkasnya.
