GALAMEDIA - Detail yang luar biasa dari plot rumit untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh bocor di media menyusul klaim Israel berada di balik serangan.
Fakhrizadeh yang dijuluki “The Father of Iran’s Bomb Programme” ditembak mati oleh 12 pembunuh yang sangat terlatih seiring ledakan di Kota Absard, 50 mil sebelah timur Teheran di mana eksekusi dilakukan.
Para pembunuh termasuk sepasang penembak jitu merupakan bagian dari tim berjumlah 62 orang. Lima puluh orang di antaranya bertanggung jawab untuk logistik.
Baca Juga: KH Said Aqil Siroj Terpapar Positif Covid-19, Ini Doa yang Disampaikan Menag Fahcrul Rozi
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (30 November 2020) detail momen terakhir Fakhrizadeh diungkap jurnalis Iran Mohamad Ahwaze yang mengklaim menerima informasi yang bocor dari otoritas negara.
Kematian Fakhrizadeh memicu ketegangan setelah sebelumnya Iran berulang kali menyebut badan intelijen nasional Israel, Mossad bertanggung jawab atas pembunuhan Fakhrizadeh dan bersumpah akan membalas dendam.
Baca Juga: Diperiksa Polisi, MER-C Kekeuh Rahasiakan Hasil Swab Habib Rizieq: Tanya Sama Keluarga!
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memiliki keputusan akhir terkait semua masalah negara kemarin mengatakan prioritas pertama Iran setelah pembunuhan ini adalah 'hukuman definitif bagi para pelaku dan mereka yang memerintahkannya.'
Namun Khamenei tidak menjelaskan lebih lanjut. Dan dalam intervensi yang berisiko memperburuk konflik, mantan kepala Badan Intelijen Pusat AS menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan kriminal yang sangat sembrono.
Baca Juga: TPT RS Limbangan Kembali Ambruk, Bupati Kecewa dan Minta Bantuan Polban untuk Periksa Kualitas
John Brennan yang merupakan direktur CIA dari 2013 hingga 2017 di bawah Presiden Barack Obama mengaku tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas pembunuhan Fakhrizadeh tapi memastikan aksi tersebut berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional.
Seorang pejabat Amerika dan dua pejabat intelijen lainnya kepada New York Times menyatakan Israel berada di balik serangan.
Baca Juga: Ditanya Peluang Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Babe Ridwan Ngambek: Sudah Selesai Dia!
Ahwaze mengatakan serangan direncanakan di sebuah bundaran di Absard, tepatnya di ujung bulevar dengan deretan pepohonan yang memasuki kota.
Tim telah mengawasi Fakhrizadeh dan tahu dia akan mengemudi dari Teheran ke Absard pada hari Jumat nahas itu.
Absard berada di kawasan peristirahatan pegunungan yang dihuni 10.000 jiwa. Banyak orang Teheran yang kaya memiliki rumah kedua di sini dan Fakhrizadeh (59) memiliki sebuah vila di sana.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Ngatiyana Ambil Alih Tugas dan Kewenangan Wali Kota Cimahi
Ke-12 pembunuh yang digambarkan sangat terlatih dengan dibantu dinas keamanan dan badan intelijen di luar negeri dikerahkan Israel ke Absard.
Sementara 50 orang lainnya dalam kelompok kuat yang terdiri dari 62 orang membantu dengan dukungan logistik.
Dia tidak merinci apakah mereka berada di Iran atau di luar negeri. Sebuah Hyundai Santa Fe dengan empat penumpang, empat sepeda motor, dan dua penembak jitu menunggu Fakhrizadeh di lokasi penyergapan bersama dengan pickup Nissan yang merupakan jebakan berdetonator.
Baca Juga: Menyusul Banyaknya Nakes Positif, Rawat Jalan RSUD Subang Ditutup Sepekan
Setengah jam sebelum konvoi tiga mobil antipeluru Fakhrizadeh tiba, aliran listrik ke daerah itu diputus, Ahwaze melaporkan. Tim sudah berada di tempat saat mobil pertama melewati bundaran.
Saat mobil ketiga melintas, Nissan meledak, merusak tiang listrik dan pemancar. Demikian laporan TV pemerintah dari daerah itu pada Jumat malam.
Kekuatan ledakan dari bom tersebut melemparkan puing-puing setidaknya 300 meter. Berikutnya mobil kedua yang ditumpangi Fakhrizadeh ditembaki oleh 12 pembunuh, termasuk dua penembak jitu.