Baca Juga: PM Israel Gagal Yakinkan Pangeran Mahkota Saudi, Trump Utus Jared Kushner demi Catatan Historis
Orang-orang bersenjata dengan regu pembunuh menembaki mobil dan baku tembak yang intens terjadi, ungkap Sepah Cybery, saluran media sosial yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.
Ahwaze mencuitkan, “Menurut bocoran Iran, pemimpin tim pembunuhan membawa Fakhrizadeh keluar dari mobilnya dan menembaknya untuk memastikan dia sudah mati.”
Pasukan pembunuh kemudian menghilang tanpa kehilangan apa pun, lanjut Ahwaze. Kepada televisi pemerintah warga mengaku mendengar suara ledakan besar diikuti tembakan senapan mesin yang intens ketika pengawal Fakhrizadeh melakukan perlawanan.
Baca Juga: Colek Ma'ruf Amin Soal Pembantaian di Sigi, Intelektual Muslim: Jika Saja Saya Wapres...
Pengawal Fakhrizadeh tahu pria yang mereka lindungi selama bertahun-tahun tersebut menjadi target nomor satu Mossad.
Setelah eksekusi helikopter polisi mengevakuasi Fakhrizadeh dan yang lainnya ke rumah sakit. Video yang diunggah warga menyebut beberapa orang tewas.
Ketika anggota petugas keamanan Fakhrizadeh tiba di rumah sakit, mereka terkejut karena tidak listrik mati. Untuk itu tim membawa korban Teheran.
Pukul 10.28 EST (19.30 waktu setempat) pada hari Jumat, menteri luar negeri Iran, Javad Zarif mengonfirmasi 'seorang ilmuwan Iran terkemuka' terbunuh, dengan dugaan bantuan Israel.
Setelah itu tayangan televisi memperlihatkan jenazah Fakhrizadeh terbaring dalam peti mati yang terbungkus bendera Iran du sebuah masjid pada hari Sabtu di Teheran tengah.
Baca Juga: Wagbub : Jelang Pilkada, Korpri Harus Jadi Alat Pemersatu Bangsa
Kematian Fakhrizadeh membuat ketegangan di wilayah Iran dan sekitarnya meningkat. Iran menuduh Israel mencoba memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan yang namanya sempat disinggung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers.
Kala itu Bibi mengatakan, “jangan lupakan namanya.” Dan dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat, utusan Iran, Majid Takht Ravanchi melontarkan peringatan.
Baca Juga: Bima Arya Cabut Laporan Terhadap RS Ummi, Kapolda Malah Bilang Begini
“Peringatan bagi tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode administrasi pemerintah Amerika Serikat saat ini, kami Republik Islam Iran berhak mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat dan mengamankan kepentingannya.”
Israel yang menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir mencurigai pengembangan program nuklir Iran dan berusaha menghentikannya.
Selama ini Israel dituduh menggunakan taktik rahasia dalam misinya melawan Iran termasuk pembunuhan.
Serangan hari Jumat terjadi hanya beberapa hari sebelum peringatan 10 tahun pembunuhan ilmuwan nuklir Iran lainnya, Majid Shahriari.***