GALAMEDIA - Seorang nelayan Negeri Gajah Putih yang selama ini hidup dengan terbilang sederhana kini jadi calon miliuner berkat asetnya yang berharga. Semua berkat temuannya yang diprediksi sebagai Ambergris terbesar di dunia.
Ambergris yang merupakan muntahan ikan paus sperma miliknya ditaksir senilai £ 2,4 juta atau tak kurang dari Rp 45 miliar.
Bukan sembarang muntahan, Ambergris dianggap bak harta karun laut karena kandungan alkoholnya yang tak berbau.
Alkohol dari Ambergris biasa diekstraksi untuk membuat aroma parfum bertahan lebih lama. Termasuk yang menggunakannya brand dunia Coco Chanel.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Bapenda Kabupaten Bandung Buka 8 Layanan Pembayaran PBB
Nelayan beruntung bernama Naris Suwannasang (60) mengaku melihat gumpalan pucat seperti batu saat tengah berjalan di tepian laut Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan.
Dia lalu memanggil sepupunya untuk membawa pulang temuan tak biasa tersebut. Ternyata, benda menyerupai batuan besar itu sekresi langka paus yang digunakan sebagai bahan mahal dalam produksi industri parfum dunia.
Baca Juga: Massa Tuding Kepulangan Habib Rizieq Bikin Kerja Keras Satgas Covid-19 Jadi Sia-sia
Naris mengujinya dengan membakar permukaan menggunakan korek api. Hasilnya, “si batu” langsung meleleh dan mengeluarkan bau musky.
Naris mengatakan Ambergris temuannya berbobot sekitar 100 kg dan kemungkinan menjadikannya salah satu deposit sekresi paus terbesar yang pernah ditemukan.
Ia mengklaim telah dihubungi pengusaha yang menawarinya 960.000 baht Thailand atau hampir Rp 100 ribu per kilogram jika Ambergris temuannya memiliki kualitas cukup tinggi.
Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Guguran Awan Panas, 550 Warga Terpaksa Mengungsi
Dengan tawaran tadi total Naris bakal mengantongi lebih dari Rp 45 miliar. “Pengusaha itu akan datang untuk memeriksa kualitas Ambergris dan harganya sungguh membuatku kaget, 960.000 THB per kilogram.”
Naris saat ini masih menunggu spesialis untuk mengonfirmasi bahwa materi yang ditemukannya benar Ambergris. Ia juga mengaku akan mendatangi kantor polisi untuk catatan resmi penemuan.
Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Komisaris BUMN Ini Malah Ajak Warga DKI Bersyukur
Alkohol tak berbau yang disebut ambrein diekstraksi dari Ambergris dan digunakan pembuat parfum untuk membuat aromanya bertahan lebih lama terutama produsen parfum mahal.
Ambergris berasal dari paus sperma yang memakan cephalopoda atau hewan laut dalam jumlah besar seperti cumi-cumi, gurita, dan sotong.
Para ilmuwan berteori zat berharga Ambergris diproduksi untuk memudahkan pencernaan cangkang yang keras. Beberapa percaya paus kemudian memuntahkannya.
Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (40)
Sedangkan Richard Sabin, kurator hewan laut di Museum Alam meyakini Ambergris terbentuk di usus dan melewati materi feses, membentuk obstruksi di rektum.
Laporan The Sun, Ambergris yang baru diproduksi memiliki bau laut seperti tinja mirip bau kotoran ternak yang bercampur bau laut.
Seiring bertambahnya usia, bisa muncul bau tanah yang manis, sama dengan aroma alkohol tanpa bau kimiawi.
Baca Juga: Link dan Nomor WA untuk Dapatkan Token Listrik Gratis
Pada April 2016, Ambergris seberat 1,57 kilogram yang ditemukan di Lancashire dijual seharga £50 ribu (Rp 943 juta).
Sementara pada bulan November di tahun yang sama, tiga nelayan Oman menemukan 80 kilogram Ambergris yang dijual seharga £ 2,3 juta atau Rp 43 miliar.***