Ditujukan pada Sosok Tak Terduga, Terungkap Pesan Memilukan Maradona Beberapa Jam Sebelum Meninggal

- 2 Desember 2020, 11:08 WIB
Diego Maradona, Legenda Timnas Argentina.
Diego Maradona, Legenda Timnas Argentina. /Instagram @maradona

GALAMEDIA - Diego Maradona merekam pesan memilukan sebelum kematiannya. Secara mengejutkan ikon lapangan hijau dari Argentina itu meninggalkan pesan pada pacar salah satu dari mantan kekasihnya, Veronica Ojeda.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (2 Desember 2020) pesan pilu dimaksud disampaikan hanya beberapa jam sebelum legenda Napoli itu mengembuskan napas terakhir.

Baca Juga: Ajay Ditangkap KPK, Orang Dekat Luhut Binsar Pandjaitan Jalankan Tugas Wali Kota Cimahi

Maradona ternyata meminta pacar Veronica untuk merawat buah kasihnya dengan sang mantan, Dieguito Fernando. Ia meminta agar bocah berusia tujuh tahun itu dirawat dengan baik.

Dalam rekaman yang kini viral itu, kepada Mario Baudry, Maradona mengatakan, “Jaga dia, jagalah malaikatku, yang tak ternilai.” Veronica sendiri ikut menghadiri pemakaman Maradona bersama Dieguito Kamis lalu.

Baca Juga: Kalahkan Rekor Sang Kakak, Baru Lahir Bayi Ini Sudah 27 Tahun

Maradona meninggalkan lima orang anak, Dalma (33) dan Giannina (31) dari istri pertama dan satu-satunya perempuan yang dinikahinya, Claudia Villafane (58). Menikah tahun 1984 keduanya bercerai pada 2004 lalu.

Maradona  dikaruniai bayi laki-laki yang diakuinya sebagai putra bungsu dari pacar lamanya Veronica Ojeda pada 2013. Selain itu, ia hanya mengakui Diego Junior (34) dan Jana (23) yang lahir dari hubungan singkat.

Baca Juga: Mobil Melaju Kencang di Trotoar, Lima Orang Tewas Termasuk Seorang Bayi

Maradona meninggal karena serangan jantung di usia 60 pada Rabu lalu atau dua minggu setelah pulang dari rumah sakit usai menjalani perawatan akibat  pendarahan di otak.

Laporan autopsi awal, Maradona meninggal karena edema paru-paru akut dan gagal jantung kronis saat tengah beristirahat di rumahnya di Tigre, Buenos Aires.

Dokter yang merawat Maradona, Leopoldo Luque  ikut diperiksa dengan tudingan kelalaian medis. Polisi bahkan menganggap kematian Maradona sebagai “pembunuhan tak disengaja”.

Baca Juga: Mengetahui Kediaman Ibunya Digeruduk Massa, Mahfud MD: Saya Selalu Berusaha Menghindar

Polisi menggerebek rumah dokter pribadi Luque pada hari Minggu dan  memeriksa semua staf medis yang terlibat.

Luque diketahui berada di rumahnya saat penggerebekan berlangsung, sementara stasiun TV Argentina menyiarkan detik-detik polisi memasuki kliniknya.

Tindakan dilakukan aparat setelah putri Maradona, Dalma dan Giannina, memberikan pernyataan dan mempertanyakan apakah obat yang diterima sang ayah sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Sosok Habib Rizieq Diungkap Dubes Arab Saudi, FPI: Siapa yang Bohong?

Media Argentina melaporkan Luque dapat diinterogasi sebagai 'imputado',   seseorang yang sedang dalam penyelidikan resmi atas dugaan kemungkinan malapraksis atau kelalaian.

Terungkap juga  Maradona jatuh hingga  kepalanya terbentur seminggu sebelum kematiannya. Ia juga  ditinggalkan sendirian selama tiga hari setelah kecelakaan itu.

Menurut laporan lokal, Maradona yang terbentur  setelah  jatuh di rumahnya  tidak dibawa ke rumah sakit atau menjalani pemindaian MRI.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Rabu 2 Desember 2020, Rata-rata Turun, Pikir-pikir untuk Investasi

Dikutip  media Argentina, pengacara  Gisela Madrid, perawat sang legenda mengonfirmasi hal tersebut.

“Maradona jatuh pada hari Rabu di minggu yang sama sebelum kematiannya. Dia jatuh dan kepalanya terbentur, tetapi mereka tidak membawanya ke rumah sakit untuk MRI atau CT scan...”***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x