Dirut bank bjb Yuddy Renaldi: bank bjb Kawal Kebangkitan Ekonomi Indonesia

- 3 Desember 2020, 18:33 WIB
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi. /Darma Legi/Galamedia/Darma Legi

 

GALAMEDIA - Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan optimisme harus terus dibangun mengiringi sinyal-sinyal kebangkitan perekonomian setelah terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Menurutnya, gerak pemulihan ekonomi dan kehidupan sosial yang terjadi secara gradual merupakan angin segar yang patut disyukuri.

“Dengan berkaca pada grafik indikator-indikator ekonomi yang mulai memperlihatkan kinerja positif secara umum, Bank BJB optimistis, tantangan yang dimunculkan akibat pandemi Covid-19 dapat segera teratasi," kata Yuddy dalam Economic Outlook bank bjb Tahun 2021, dikutip Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Iwan Fals Sebarkan Kabar Buruk: Bagaimana Nasib Kita?

"Ini adalah pertanda yang sangat baik bagi seluruh pelaku industri, termasuk bagi industri perbankan yang sejauh ini mengalami tekanan cukup berat."

"Bank bjb dengan segudang pengalaman, konsistensi kinerja dan rangkaian inovasi yang siap dihadirkan akan terus bergerak secara cepat dan tepat demi melanjutkan tren pertumbuhan bisnis sekaligus mengawal kebangkitan ekonomi Indonesia," kata Yuddy.

Yuddy mengatakan, di tengah kondisi serba menantang yang terjadi akibat pandemi Covid-19, bank bjb bersyukur masih dapat menorehkan kinerja positif.

Salah satu indikator kuncinya, total kredit perbankan tumbuh 8,7 persen year-on-year menjadi Rp 88,9 triliun, atau berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional dengan tingkat risiko yang terkelola.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Selain itu, kepercayaan yang besar dari masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank bjb, serta banyaknya masyarakat yang menunda konsumsi atau investasiya di tengah pandemi, turut mendorong pertumbugan dana pihak ketiga sebesar 17 persen y-o-y menjadi Rp 115,5 triliun.

Dengan angka pertumbuhan kredit dan DPK tersebut, total aset beserta anak perusahaan tumbuh 19,4 persen y-o-y menjadi Rp 147,6 triliun. Laba bersih Rp 1,2 triliun, tumbuh positif 5,9 persen y-o-y.

Kualitas kredit pun terkelola dengan baik di mana rasio NPL berada pada level 1,50 persen lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional 3,22 persen.

Walaupun optimisme kebangkitan ekonomi tengah menyongsong seiring kembali pulihnya aktivitas masyarakat, Yuddy mengatakan, perbankan tetap harus berhati-hati. Salah satu potensi yang mesti dicermati ialah potensi relapse nasabah yang menerima fasilitas restrukturisasi kredit perbankan.

Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan perpanjangan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Restrukturisasi Kredit sampai dengan 31 Maret 2022 dinilai tepat dan sangat membantu, baik bagi industri perbankan maupun debitur, karena stimulus yang hingga saat ini telah diberikan kepada para pelaku usaha belum diimbangi oleh demand yang cukup.

Baca Juga: Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk Massa, Hendropriyono Keluarkan Peringatan: Itu Berbahaya!

Lebih jauh, Yuddy mengatakan bahwa situasi pandemi ini telah menjadi salah satu katalis transformasi digital dalam berbagai aspek kehidupan, di mana inovasi berbasis teknologi harus terus dilakukan.

Di masa AKB ini, semua harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pola konsumsi dan perilaku masyarakat.

"Preferensi dalam memilih produk, channel distribusi yang digunakan, dan komunikasi produk tentu tidak bisa kita samakan dengan masa sebelum adanya pandemi. Masyarakat sudah terbiasa dan nyaman dengan berbagai kemudahan teknologi yang berkembang pesat di masa pandemi," ujar Yuddy.

Dalam rangka merespons perubahan pola interaksi dan transaksi yang terjadi, Yuddy menuturkan, total aset beserta anak perusahaan tumbuh 19,4 persen konsisten menelurkan inovasi khususnya untuk mengoptimalisasi fungsi platform mobile banking milik perseroan.

Baca Juga: Gubernur Jabar: Dana DIPA dan TKDD Dimaksimalkan untuk Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi

Salah satu bentuk inovasi teranyar yang dihadirkan total aset beserta anak perusahaan tumbuh 19,4 persen adalah proses pengajuan kredit yang lebih inklusif dan aksesibel melalui platform mobile banking.

Platform mobile banking BJB Digi kini telah dapat melayani proses pengajuan kredit perbankan. Sebagai tahap awal, BJB Digi menghadirkan halaman loan onboarding pengajuan Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) yang merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Penyediaan fasilitas loan onboarding ini akan terus diperbaharui melalui duplikasi sistem untuk mengakomodasi pengajuan kredit pada segmen lainnya.

Dengan skema ini, proses pengajuan kredit dapat dilakukan lebih praktis tanpa harus bertatap muka dengan petugas bank, dimana BJB Digi yang akan langsung menghubungkan calon debitur kepada halaman loan onboarding bank bjb.

Baca Juga: Sejumlah Pemuda di Kota Bekasi Kembali Gelar Demo Penolakan Habib Rizieq

"Ke depan, kami akan terus menciptakan beragam inovasi, khususnya di sektor digitalisasi perbankan demi menjawab tantangan dan kebutuhan zaman sekaligus memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah dan menyenangkan kepada nasabah."

"Langkah-langkah inovasi ini akan terus didorong untuk memperkuat fondasi pelayanan sebagai bekal dalam mengarungi cakrawala persaingan usaha di masa depan," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x