Sabet TIME Kid of the Year Pertama, Gitanjali Rao Bocah Paling Berpengaruh di Dunia

- 4 Desember 2020, 11:00 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Majalah TIME mengumumkan bocah ABG paling berpengaruh dalam kategori yang baru pertama diluncurkan, Kid of the Year. Kali ini gelar prestisius tersebut diberikan pada  ilmuwan dan penemu berusia 15 tahun, Gitanjali Rao.

Kecintaan Rao pada sains dimulai pada usia 10 tahun ketika dia menemukan teknologi sensor carbon nanotube, yang menggunakan molekul untuk mendeteksi bahan kimia dalam air.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (4 Desember 2020) sebelum dinobatkan sebagai Kid of the Year, Roa terdaftar di Forbes 30 Under 30 List tahun 2017.

Baca Juga: Bocor Hasil Survei, Pasangan Nia-Usman Ungguli Dua Paslon Lain

Kala itu Roa  berhasil mengembangkan perangkat seluler untuk menguji timbal dalam air minum. Inovasi yang dibuatnya untuk mengatasi krisis air di Flint, Michigan.

Proyek terbaru ABG berdarah India asal Amerika Serikat itu adalah aplikasi bernama Kindly. Menggunakan kecerdasan buatan, Kindly dapat mendeteksi cyberbullying online pada tahap awal.

Baca Juga: Upaya Tak Kenal Lelah Tapak Tiara dan SEGWWL, Situ Citere Pengalengan Kini Kembali Tergenang

Roa terpilih dari  sedikitnya 5.000 nomine. Dan juri dibuat dibuat oleh  penggunaan teknologinya yang memerangi sejumlah masalah sosial. Mulai dari air yang terkontaminasi hingga kecanduan opioid dan cyberbullying.

"Aku memang tidak terlihat seperti ilmuwan kebanyakan," kata Rao yang tinggal di Colorado saat diwawancara aktris dan aktivis kemanusiaan Angelina Jolie.

"..yang kulihat di TV adalah ilmuwan yang lebih tua dan biasanya berkulit putih. Menurutku aneh jika orang menetapkan batasan seperti jenis kelamin, usia dan warna kulit untuk sebuah kemanfaatan."

Baca Juga: Pabrik Salah Labeli Obat, Puluhan Ibu Cemas Anak Mereka Terjangkit Sindrom Manusia Srigala

Rao juga tak ingin sekadar mencipta teknologi. “Tujuanku telah bergeser tidak hanya membuat perangkat untuk memecahkan masalah dunia, tapi menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.”

Bagi Rao misi keduanya tak kalah penting. “Karena dari pengalaman pribadi, tidak mudah melakukan sesuatu saat kita tidak melihat orang lain yang mewakili kita melakukannya juga.”

“Jadi aku sangat ingin mengingatkan bahwa jika aku bisa melakukannya, siapa pun juga bisa,” tegasnya.

Baca Juga: Pensiun demi Ibu, Jangan Kaget Ini Banderol Laga Comeback Khabib Nurmagomedov

Rao yang tercatat di STEM School Highlands Ranch berharap dapat mempelajari genetika dan epidemiologi di Massachusetts Institute of Technology.

Rao juga sudah tiga kali menjadi pembicara TEDx dan tahun  2018 dianugerahi US Environmental Protection Agency President's Environmental Youth Award.

Baca Juga: AS Roma Hambat Langkah Young Boys ke Babak 32 Besar, Usai Menang 3-1 di Kandang

Namun tahun 2017 Rao benar-benar bersinar. Di usia 12 tahun, ia mendapat penghargaan kehormatan America's Top Young Scientist  setelah mampu menciptakan sensor yang dapat mendeteksi timbal dalam air lebih cepat daripada teknik lain yang saat ini digunakan.

Perangkat yang diberi nama Tethys itu dirancang portabel dan mudah digunakan hingga memungkinkan individu mana pun untuk menguji keamanan air kapan saja memerlukannya.

Baca Juga: Pemkab Gencar Edukasi Protkes Covid-19 Jelang Pilkada

Tethys  memiliki empat komponen utama, yaitu perangkat inti, prosesor rumah dengan ekstensi Bluetooth, baterai 9 volt dan slot untuk memasukkan kartrid pengujian timbal sekali pakai. Dan semua bisa dihubungkan ke smartphone mana pun.

Tethys beroperasi  dalam kotak plastik cetak 3-D berwarna biru. Sebuah kawat terhubung ke sensor sekali pakai yang dapat dilepas atau carbon nanotube. Sensor dicelupkan ke dalam air dan reaksi kimianya kemudian dianalisis.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x