Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Tak Belajar: Jangan Anggap Remeh Sesuatu yang Bersifat Online

- 4 Desember 2020, 19:45 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung.
Pengamat Politik Rocky Gerung. /Pikiran Rakyat/


GALAMEDIA - Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)  Mahfud MD tak pernah belajar usai membuat pernyataan bahwa deklarasi Papua Barat sebagi negara ilusi bentukan Benny Wenda.

Rocky Gerung pun mengingatkan Mahfud MD agar belajar dari konflik di Hong Kong dan Arab Spring.

Hal tersebut terungkap dalam perbincangan Rocky Gerung dengan Hersubeno Arif dalam tayangan video YouTube pada kanal Rocky Gerung Official Jumat 4 Desember 2020.

Hersubeno Arief menanyakan pendapat Rocky Gerung terkait perkataan Mahfud MD yang menyebut Benny Wenda membuat negara ilusi dan tindakan Benny Wenda dinilai termasuk kategori makar.

"Kalau melihat pernyataaan Pak Mahfud itu gak perlu serius banget, itu hanya negara Twitter. Twitter country itu menurut Mahfud. Jadi enggak perlu ada pasukan. Apa pendapatnya?" tanya Hersubeno.

Baca Juga: Sebut Susi Pudjiastuti Keliru, Adik Prabowo Subianto: Banyak Budidaya Nelayan Miskin Tutup

"Itu standar bahasa Istana yang menyiratkan dikendalikan suasananya, tetapi di belakang Mahfud itu berjejer panglima, polisi dan segala macam. Jadi ini sebenarnya masalah serius walaupun Mahfud menganggap masalah Twitter aja," jawab Rocky.

Rocky pun meminta agar Mahfud MD belajar dari penyebab konflik Hong Kong dan Arab Spring.

"Pak Mahfud enggak pernah belajar dari politik dunia bahwa Arab Spring itu dimulai dari Twitter, Amerika dan Hong Kong juga begitu. Jadi jangan menganggap remeh sesuatu yang bersifat online."

"Dunia itu berubah dengan memanfaatkan hal yang dianggap remeh," katanya.

Rocky Gerung kemudian menyoroti adanya revolusi Nikaragua, yang mengandalkan teknologi ketika itu.

Baca Juga: Edhy Prabowo Diciduk Saat Gerindra Dapat Anugerah Partai Terbersih, Hashim: Saya Akan Awasi Kader!

"Itu gerilyawan hanya butuh satelit, dengan handphone satelit dan diupload perkembangannya ke server UCLE. Lalu ada produser di LA yang mengolahnya hingga jatuhlah pemerintahan saat itu. Jadi sebetulnya yang terjadi itu harus disikapi dengan serius."

"Jadi diplomasi kita gagal membaca berlapis-berlapis jalan pikiran dunia mengenai Papua, apalagi sekarang Indonesia terjepit masalah Papua dan pemasalahan di Samudera Pasifik," bebernya.

Rocky menyatakan, jika memang pernyataan Benny dianggap tidak serius, mengapa Istana memberikan komentarnya.

"Seharusnya dibiarkan aja juga gapapa," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Instagram/@mohmahfudmd


Sebelumnya, Mahfud MD menyatakan, Benny membuat negara ilusi (khayalan).

"Menurut kami, Benny Wenda telah membuat negara ilusi. Membuat negara yang tidak ada sebenarnya. Dalam faktanya, Negara Papua Barat itu apa?," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Jelang Pensiun, Kapolri Jenderal Idham Azis Naikkan Pangkat 46 Perwira Tinggi

Mahfud menjelaskan, Benny Wenda juga telah berniat melakukan upaya makar terhadap Pemerintahan Indonesia.

Karena itu, pemerintah merespons dengan memerintahkan aparat kepolisian untuk melakukan penegakan hukum atas tindakan tersebut.

Menteri pertahanan era Presiden Gus Dur ini mengatakan, Polri dapat menjerat dengan pasal-pasal tentang kejahatan keamanan negara. Dalam pandangannya, tindakan itu tidak besar.

Mengenai deklarasi Negara Papua Barat, menurut Mahfud, Benny Wenda seharusnya paham apa yang disebut negara.

Dalam teori, untuk membuat suatu negara harus memilikk tiga karakteristik, yaitu memiliki rakyat, wilayah, serta pemerintah yang berdaulat.

"Karena negara itu ada tiga dan ada satu, ada rakyat yang dia kuasai, ada wilayah, kemudian ada daerahnya. Di kan enggak ada, rakyatnya siapa? Rakyat Papua kan kita riil yang menguasai. Orang papua tidak juga mengakui," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x