Bikin Masyarakat Terperanjat, Babe Haikal: Ngasih Surat Aja Bawa Pasukan Bersenapan Laras Panjang

- 4 Desember 2020, 20:10 WIB
Personel Brimob Polda Metro Jaya 'mengepung' kawasan seputar kediaman Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Desember 2020. (Twitter.com)
Personel Brimob Polda Metro Jaya 'mengepung' kawasan seputar kediaman Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Desember 2020. (Twitter.com) /Twitter/@QaillaAsyiqah


GALAMEDIA - Pengadangan anggota polisi oleh sejumlah massa saat hendak mengantarkan surat panggilan kepada Habib Rizieq Shihab ke kediamannya berbuntut panjang.

Seperti diketahui saat tim dari Reskrimum Polda Metro Jaya hendak mengantarkan surat panggilan kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, pasukan Laskar Pembela Islam (LPI) mengadang gerak polisi di Petamburan.

LPI kala itu mengenakan seragam hingga baret berwarna putih dan kompak membentuk sebuat blokade.

Terkait hal tersebut, pihak Habib Rizieq Shihab tak mengelak jika dalam penyampaian surat panggilan pada Imam Besar FPI tersebut seperti ada drama.

Najwa Shihab (kiri) bertanya pada Haikal Hassan (kanan) terkait banyaknya drama jika menyangkut HRS.
Najwa Shihab (kiri) bertanya pada Haikal Hassan (kanan) terkait banyaknya drama jika menyangkut HRS. Tangkapan layar YouTube.com/Najwa Shihab


Namun Sekjen HRS Center, Haikal Hassan Baras menolak anggapan jika yang memulai adalah FPI.

“Drama, saya setuju itu. Tapi siapa yang memulai drama? Ya yang datang berbondong-bondong,” kata pria yang akrab disapa Babe Haikal sebagaimana dikutip dari tayangan Mata Najwa di Trans 7 yang diunggah di Youtube, Jumat 4 Desember 2020.

Menurut Babe Haikal, untuk menyampaikan selembar surat panggilan, polisi tak perlu datang dengan membawa satu pasukan.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Tak Belajar: Jangan Anggap Remeh Sesuatu yang Bersifat Online

Cukup satu orang datang dan menyerahkannya. Layaknya penyerahan surat panggilan untuk orang-orang lain. Haikal mengaku juga pernah mendapat surat serupa.

“Datang baik-baik, cukup satu orang. Ketuk pintu, diterima, duduk, ngobrol, minum kopi. Apa iya, kita kehilangan budaya seperti itu,” ujar Babe Haikal.

Menurtnya, hal yang membuat kondisi saat itu menjadi ramai adalah polisi yang datang dengan membawa satu pasukan. Hal itu pun sempat membuat kaget masyarakat di lokasi.

“Satu pasukan dengan senapan laras panjang. Seperti mau perang saja. Padahal cuma mau ngasih surat,” sebut Babe Haikal.

Baca Juga: Sebut Susi Pudjiastuti Keliru, Adik Prabowo Subianto: Banyak Budidaya Nelayan Miskin Tutup

Terkait pengadangan tersebut sempat membuat Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis geram. Ia pun melontarkan ancaman kepada FPI. Jika berulah lagi, hukum akan ditegakkan.

Negara disebut Kapolri tak boleh kalah dengan aksi premanisme ormas. Ormas apapun termasuk FPI.

Kapolri Idham Azis dengan tegas menyatakan semua ormas harus patuh hukum. Jika ada yang mencoba tak patuh maka polisi akan menertibkannya.

"Ada sanksi pidana untuk mereka yang mencoba menghalangi petugas dalam melakukan proses penegakan hukum," ujar Idham.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x