Basuki : Ada Empat Proyek Prioritas yang Buka Lapangan Kerja pada Tahun 2021

- 5 Desember 2020, 08:18 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono: Realisasi anggaran belanja infrastruktur Kemen PUPR mencapai 68 persen, hal tersebut disampaikan langsung oleh Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono: Realisasi anggaran belanja infrastruktur Kemen PUPR mencapai 68 persen, hal tersebut disampaikan langsung oleh Basuki Hadimuljono. /ANTARA/HO-Kementerian PUPR/am/

GALAMEDIA -  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan terdapat empat proyek prioritas atau major projects pembangunan infrastruktur 2021 untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Terdapat empat major projects Kementerian PUPR yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Pertama, pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT. Kedua, dukungan pengembangan Kawasan Industri. Ketiga, dukungan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Keempat, program Padat Karya Tunai (PKT) di seluruh Indonesia dan pembangunan prasarana dasar," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 5 Desember 2020 .

Selain itu, lanjut Menteri PUPR, penyelesaian tugas khusus yang diberikan seperti renovasi dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, olahraga dan pasar.

Baca Juga: Grab dan Dishub Kota Bandung Dukung Penerapan Protokol Kesehatan

“Kita akan manfaatkan lahan 165.000 hektare di kawasan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Kalteng untuk tanaman pangan seperti padi dan singkong. Dari 165.000 hektare tersebut, kondisi irigasi yang baik 28.000 hektare dengan diintensifikasi. Sisanya di Dadahup sedang kita perbaiki irigasinya dan dibuka lahannya karena sudah ditumbuhi pohon,” kata Menteri Basuki.

Sementara di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumut, lahan Food Estate seluas 60.000 ha dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura seperti bawang merah dan bawang putih. Irigasi menggunakan big gun sprinkler yang merupakan produk UMKM dalam negeri. Pemerintah juga akan membuka Food Estate di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Fokus selanjutnya adalah dukungan pengembangan kawasan industri (KI). Di Pulau Jawa diprioritaskan KI Batang seluas 4.600 hektare dan KI Subang seluas 1.600 hektare. Menteri Basuki mengatakan, pengembangan KI ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi.

Baca Juga: BMKG: Bandung Pagi Ini Cerah Berawan, Siang hingga Malam Hari Bakal Diguyur Hujan Lebat

Kemudian, Kementerian PUPR juga akan terus melanjutkan dukungan lima DPSP yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang. Awalnya penyelesaian dukungan lima DPSP ini ditargetkan selesai pada 2020, tetapi karena Pandemi COVID-19 target penyelesaian menjadi pertengahan 2021.

“Kami juga akan merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata tersebut sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata,” kata Menteri Basuki.

Pada tahun anggaran 2020 Kementerian PUPR menganggarkan Rp13 triliun untuk program PKT di seluruh Indonesia sebagai mitigasi Pandemi COVID-19. Program PKT ini mampu membuka sekitar 700 ribu lapangan pekerjaan.

Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran APBN TA 2021 sebesar Rp149,81 triliun. Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan juga membuka lapangan pekerjaan akibat Pandemi COVID-19.

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

“Arah kebijakan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pada dasarnya, apapun yang kami lakukan tujuan utamanya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Misalnya membeli barang dalam negeri," ujar Menteri Basuki.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x