Jadi Veteran Perang di Ambon dan Poso, Habib Rizieq Keluarkan Peringatan: Hati-hati Soal Papua!

- 6 Desember 2020, 07:57 WIB
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. /Muhammad Iqbal/ANTARA/Muhammad Iqbal




GALAMEDIA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) meminta pemerintah, khususnya kepada aparat TNI dan Polri untuk lebih serius menangani polemik yang berkaitan dengan Papua Barat.

HRS mengingatkan ada intervensi dari pihak luar seperti Amerika Serikat dan Australia yang terkait dalam agenda kemerdekaan Papua Barat.

Seperti diketahui, isu yang berkaitan erat dengan Papua Barat akhir-akhir ini memang kembali memanas usai deklarasi yang digaungkan pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda.

Pemimpin FPI ini menilai bahwa TNI dan Polri 'tidak cakap' dalam menangani polemik Papua Barat.

HRS mengaku dirinya cukup berpengalaman dalam perang di Ambon dan Poso sehingga dirinya memberi peringatan soal Papua.

Baca Juga: Habib Rizieq Sempat Dituding Terima Dana Ilegal, Mahfud MD: Kalau Minta Bantuan Saya, Ayo!

"Kami pengalaman perang di Ambon, perang di Poso, karena itu kami ingatkan kepada umat Islam hati-hati soal Papua," kata HRS seperti dikutip dari kanal Youtube C&N pada Minggu, 6 Desember 2020. (Klik di sini untuk link kanal).

"Saya ingatkan kepada Tentara dan Polri, hati-hati soal Papua, Anda tidak becus menangani Papua, Papua sejak lama menuntut untuk merdeka", ujar Habib Rizieq.

HRS menyatakan Papua Barat berbeda dengan Timor Timur, karena Timor Timur masuk ke Indonesia lewat Aneksasi, sementara Papua Barat melalui referendum.

"Amerika Serikat dan Australia sedang menggodok bagaimana caranya memerdekakan Papua," kata Habib.

Imam Besar FPI juga menjelaskan bahwa kasus Papua sangat berbeda dengan Timor Timur, karena Papua Barat termasuk ke wilayah Indonesia melalui pemilihan yang dilakukan oleh rakyat Papua, sementara Timor Timur masuk lewat Aneksasi.

Baca Juga: Banser Siap Dikirim ke Papua, Wakil Ketua MPR: Selamatkan NKRI dari Ancaman Separatisme!

"Papua beda dengan Timor-Timur, Timor-Timur masuk ke Indonesia melalui Aneksasi, Indonesia yang akan dihukum oleh Amerika Serikat, tapi Papua masuk ke Indonesia melalui referendum, pemilihan suara rakyat, rakyat mereka yang pilih untuk masuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dari itu Papua tidak boleh dilepas," katanya.

HRS dengan tegas mengatakan, jika tentara Amerika Serikat dan Australia turun tangan memerdekakan Papua, maka dirinya akan undang Umat Islam dari Sabang sampai Merauke.

"Gelorakan semangat jihadmu, kita sambut orang-orang kafir musuh Islam, untuk kita bela Islam sampai titik darah terakhir," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x