Sebut di Belakang Punggung Jokowi Tikus Berkeliaran, Rocky Gerung Sabar Menunggu Reaksi Megawati

- 7 Desember 2020, 05:00 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official


GALAMEDIA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu 6 Desember 2020 menetapkan Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Terkait hal itu pengamat politik Rocky Gerung melihat konstelasi Istana mulai goyah setelah dua orang menteri dari pemilik saham terbesar istana medan merdeka utara yakni poros Tengku Umar dan Hambalang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

“Draw sekarang posisinya 1 – 1 untuk poros Hambalang dan Tengku Umar, Sedangkan Medan Merdeka Utara atau istana negara jelas terpojok dengan 2 menteri tertangkap KPK,” kata Rocky dalam tayangan video berjudul “Mensos OTT. Dungu !!! Partai Wong Cilik Rampok BANSOS wong cilik” pada kanal Youtube Rocky Gerung Official, Minggu 6 Desember 2020.

Ia tak bisa membayangkan apa yang diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu pemerintahan yang besih.

"Sekarang apa lagi yang ingin diucapkan Pak Jokowi, bahwa kami memimpin pemberantasan korupsi. Lah wong dalam dirinya sendiri sarang korupsi, itu kan partainya Jokowi,” ucapnya kepada Hersubeno Arif.

Baca Juga: Menteri dari PDI Perjuangan Jadi Tersangka, Hasto Singgung Nama Megawati

“Bagaimana mungkin Jokowi mengucapkan window blessing sementara dibelakang punggungnya itu tikus-tikus berkeliaran. Jadi begitu dipotret oleh kemera Pak Jokowi lagi memimpin konfernsi pers, ya KPK harus betul-betul profesional, sementara tertangkap kamera tikus bolak-balik di istana menyetorlah, minta jatah segala macam jadi ini soalnya,” katanya.

“Kalau Jokowi betul-betul punya integritas ya udah lakukan reshuffle dan malam nanti undang pers untuk mendengar susunan kabinet baru tanpa PDIP dan GERINDRA coba berani apa tidak, Itu baru namanya kepala negara. Bukan sekedar kami mendorong KPK, lho mendorong KPK, dan KPK nangkap itu dua partai besar pendukung Jokowi, ya mestinya moralnya balik pada Jokowi,” katanya.

“Tga hari lagi kita akan merayakan hari anti korupsi internasional tanggal 9 Desember, tanggal 10 Desember hari Hak Asasi Manusia Internasional. Jadi tiga hari kedepan publik internasional akan menonton festival korupsi di Indonesia, bukan merayakan hari antikorupsi,” ujarnya.

Ia pun mengaku sangat menantikan pernyataan yang akan terucap dari Megawati Soekarnoputri terkait kasus korupsi bansos tersebut.

Baca Juga: Menteri dari PDI Perjuangan Jadi Tersangka KPK, Jokowi: Saya Tak Akan Lindungi yang Terlibat!

Dia penasaran, akankah Mega akan menyebut Mensos Juliari diangkat dari kolam, seperti halnya sikap Prabowo menyebut Edhy diambil dari selokan.

“Skornya 1-1 antara Hambalang dan Teuku Umar. Draw. Buat Jokowi 2-0. Tinggal kita tunggu, apa yang akan diucapkan Ibu Mega, apa dia akan bilang 'saya angkat dia dari kolam dan ternyata ini dia lakukan ke saya'. Kita tunggu reaksi Ibu Mega,” kata Rocky.

Menurut Rocky itu penting untuk dinanti. Sebab jika bicara korupsi di PDIP, dianggap sudah bukan hal yang aneh lagi, lantaran berita itu kerap disampaikan dari berbagai daerah.

Pada kesempatan itu, Rocky juga menyinggung ditangkapnya Mensos Juliari dan Menteri KKP Edhy Prabowo, adalah bukti partai politik selama ini tak menanamkan akal sehat antikorupsi di tiap rapatnya.

Sebaliknya, di tiap rapat parpol, kata Rocky, yang terjadi saat ini seakan justru merencanakan bagaimana bisa menilep dana-dana milik negara. “Ini betul-betul pendangkalan public etis,” katanya.

“Ini merampok uang negara yang sudah diurus di APBN, dan negara dalam keadaan darurat. Riwayat apa yang ada di kepalanya. Saya anggap ini satu paket dengan kepentingan politik, karena enggak mungkin dia nekat lakukan korupsi (sendiri),” katanya lagi.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x