Minus 51 Celsius, Kelas Lebih Dingin dari Kulkas Anak-Anak Paling Tangguh di Dunia Mah Tetap Sekolah

- 11 Desember 2020, 12:37 WIB
ILUSTRASI salju.*
ILUSTRASI salju.* /DOK. CANVA/

GALAMEDIA - Saat banyak teman-teman seusianya di banyak negara menjalani jam pelajaran di rumah, anak-anak yang tinggal di kawasan yang diyakini sebagai salah satu permukiman terdingin di muka Bumi tetap bersekolah seperti biasa.

Dalam sebuah klip yang kini ramai di media anak-anak tangguh yang tinggal di Oymyakon, Siberia yang termasuk teritori Rusia terlihat berjalan menembus dinginnya udara yang mencapai minus 52 derajat Celsius.

Baca Juga: Ini Kata Kang Emil untuk Pemulihan Ekonomi Pangan yang Terdampak Pandemi Covid-19

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (11 Desember 2020) di tengah embusan angin yang bagi sebagian terasa merobek kulit, anak-anak “anti-dingin” tadi terlihat berbaris rapi menunggu bus sekolah.

Dari video yang sama terlihat anak-anak berusia belia dalam balutan jaket menaiki bus di pagi yang gelap gulita di halte khusus.

Sebelumnya mereka   berjalan sepanjang perjalanan dalam suhu minus 51 Celsius atau -60 Fahrenheit.

Baca Juga: Masyarakat di Wilayah Brebes Harus Mewaspadai Aktivitas Sesar Brebes Usai Gempa Bergmagnitudo 4,2

Di sini sekolah hanya libur jika suhu minus 52 Celsius (-62F) atau lebih rendah. Aturan ini hanya berlaku untuk  siswa berusia 11 tahun ke bawah atau usia sekolah dasar.

Di luar itu siswa lainnya tetap menerjang lapisan salju dengan embun beku menghias bulu mata. Dan di tengah pandemi anak-anak ini tetap menjalani protokol kesehatan, di antaranya pemeriksaan suhu tubuh di pintu sekolah.

Selain yang datang sendiri tak sedikit siswa yang tiba dengan ditemani  orangtua atau hewan peliharaan.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie: Pelanggaran HAM Tak Mengenal Istilah Kadaluarsa, Bisa Diproses Kapan Saja

Apa yang terekam pada Selasa lalu tersebut diyakini sebagai hari sekolah terdingin di mana pun di dunia untuk anak-anak usia sekolah dasar, antara tujuh hingga sepuluh tahun.

Sebagai gambaran suhu terendah yang pernah tercatat di Inggris Raya saja minus 27,2C (-17F) tepatnya  di Skotlandia. Ini artinya hampir 24C (-11F) lebih “hangat”  daripada hari sekolah di Siberia.

Siswa dengan usia  lebih tua di sekolah yang sama dan satu-satunya di Oymyakon wajib datang tepat waktu, kecuali termometer menunjukkan angka  minus 56 Celsius (-69F) atau lebih rendah pada pukul 6 pagi.

Baca Juga: Singgung Habib Rizieq, Aliansi Warga Tasikmalaya Tolak Ormas Pengganggu Kedaulatan NKRI

Sekolah dibangun  tahun 1932 di bawah Stalin dan memenuhi kebutuhan  pendidikan di dua desa tetangga lainnya, Khara Tumul dan Bereg Yurde.

Fotografer lokal Semyon Sivtsev kepada The Siberian Times mengatakan dirinya mengabadikan video yang viral tersebut pagi hari Selasa lalu dan  suhu telah minus 51C.

"Aku harus memakai sarung tangan meski membuatku tidak nyaman. Tapi kalau tidak, jariku akan membeku. Semua terekam dalam waktu yang sangat singkat,” paparnya.

Baca Juga: Tak Gentar Di-Ozil-kan, Demi Muslim Uighur Bintang Barcelona Antoine Griezmann Putus Kontrak Huwaei

“Anak-anak sekitar sekolah datang bersama orangtua mereka dan seringkali dengan anjing juga. Sedangkan murid dari desa lain harus naik bus sekitar 10 hingga 20 menit.”

Di luar itu, keyakinan anak-anak setempat suhu sedingin es yang melebihi kulkas ini berasal dari Chyskhaan atau Si Raja Dingin.

Mahkluk Kutub Utara yang sengaja melakukan perjalanan ke selatan membawa udara dingin  menusuk tulang.

Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Ormas, Kapolda Metro Jaya: Ini Harus Kita Selesaikan

Chyskhaan  digambarkan memiliki dua tanduk, satu tanduk banteng dan yang  lainnya tanduk dari mammoth berbulu. Menurut legenda di akhir Januari tanduk pertamanya lepas  dan menyusul tanduk kedua pada pertengahan Februari.

Saat salju mencair, Chyskhaan akan kembali ke Kutub Utara melalui Sungai Lena yang luas dan dia akan kembali membawa musim dingin berikutnya.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x