Jeritan Pedagang Asongan di Tengah Pandemi Covid, Kadang Dagangannya Tidak Laku

- 13 Desember 2020, 13:29 WIB
Pedagang harus merasakan pahitnya jualan di saat pandemi Covid-19.
Pedagang harus merasakan pahitnya jualan di saat pandemi Covid-19. /Ade Hadeli

GALAMEDIA – Setelah dihajar pandemi Covid-19, sejumlah pedagang asongan yang naik turun angkutan umum (kususnya bus dan elf) menjerit.

Mereka mengaku penghasilannya turun, bahkan tak jarang dagangannya tidak laku.

“Dampaknya sangat terasa dalam enam bulan terakhir. Pedagang seperti kami ini sangat bingung. Sebab kebutuhan dapur harus terus terpenuhi,” ungkap Dayat, pedagang asongan buah-buahan, yang siap berangkat “kerja”, Ahad 13 Desember 2020.

Baca Juga: Artis Cantik Cinta Laura Kiehl Tiba-tiba Serukan Jaga Bhinneka Tunggal Ika, Ada Apa ya?

Menurut warga Desa Rancamulya Kec.Sumedang Utara ini, Dalam berjualan, dia selalu menerapkan himbauan pemerintah, yakni memakai masker, dan pakai sarung tangan.

Namun hal itu, tidak membuat dagannya laku.

“Sebelum pandemi, saya bisa bawa pulang antara Rp100-150 ribu. Tapi sekarang untuk mendapatkan Rp 50 ribu, begitu sulitnya. Masalah lainnya, sekarang sopir bus atau elf juga, terlihat keberatan untuk ditumpangi kami,” ungkapnya.

Baca Juga: Dapat SMS Ancaman, Ustad Abdul Somad Pertanyakan Keberadaan Harun Masiku

Melihat situasi itu, dia harus putar otak, agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Lantas dia pun mencoba untuk menjajakan jualannya masuk dan ke luar kampung menggunakan sepeda motor.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x