GALAMEDIA - Pemerintah merencanakan vaksinasi Covid-19 sudah bisa dilakukan secara bertahap mulai tahun 2021. Namun sampai saat ini edukasi kepada masyarakat dinilai masih kurang.
Pandangan tersebut disampaikan Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. Menurut Farhan, sampai saat ini publik masih berada dalam situasi ketidakpastian.
Farhan mencontohkan kondisi masyarakat dari kalangan kurang mampu dan berada di pelosok Indonesia. Ia menilai, kalangan tersebut masih belum mendapatkan informasi mengenai vaksin dengan baik.
Baca Juga: Masa Penahanan Edhy Prabowo Diperpanjang Hingga 40 Hari ke Depan
Kondisi tersebut, kata Farhan, terjadi karena kurang efektifnya tim gugus tugas dalam menyampaikan informasi. Padahal tim itu sudah diperkuat oleh sejumlah juru bicara.
"Saya tidak mengerti, mengapa lima jubir pemerintah yang ditunjuk untuk menjelaskan tentang Vaksin ini seperti nggak terdengar di manapun," terang Farhan dalam keterangan persnya, Senin, 14 Desember 2020.
Eksistensi juru bicara tersebut, di mata Farhan masih kurang bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat soal vaksin Covid-19. Baik soal kandungan vaksin maupun teknis pembagian dan penerimaannya.
"Saya kira narasi komunikasi publik yang dibangun oleh pemerintah tidak jelas. Vaksin ini harus dipersepsikan sebagai apa? Solusi semua permasalah akibat pandemik, atau salah satu dari sekian banyak solusi?" tanyanya.
Baca Juga: Kisah Dubes Uni Emirat Arab Divaksin Covid-19, Alhamdulillah Tak Ada yang Berbeda, Baik-Baik Saja
Kurangnya transparansi itu, lanjut Farhan, membuat publik dihadapkan pada situasi bimbang. Masyarakat, lanjutnya, selama ini masih karena kerap menerima informasi yang bertolak belakang dengan wacana terkait agenda vaksinasi.