Lebih Banyak 'Mudaratnya' bagi Klub, Liverpool dan MU Sembunyikan Kampanye LGBT dari Netizen +65

- 15 Desember 2020, 12:25 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Seperti biasa tanggal 4-13 Desember merupakan pekan apresiasi Liga Inggris untuk  kesetaraan dan keragaman orientasi seksual dan gender.

Ini artinya semua perangkat liga menyuarakan kampanye yang ditandai pelangi sebagai warna global komunitas LGBT.  

Jangan heran jika pemain menggunakan tali sepatu warna-warni atau ban kapten berubah jadi sewarna pelangi. Termasuk aksentuasi serupa pada akun resmi media sosial klub yang berpartisipasi.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Nyaris Tembus Rp 5.900 Triliun

Namun dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (15 Desember 2020) hingga kampanye tahunan berakhir, publik Tanah Air bisa jadi “ga ngeuh” dengan nuansa pelangi yang mewarnai Liga Inggris dua pekan kemarin.

Khususnya para Liverpudian dan loyalis Setan Merah yang biasa mantengin akun berbahasa Indonesia meraka.

Ini karena keduanya bersama sejumlah klub lain memutuskan untuk mengecualikan Indonesia dan Arab Saudi selama “rainbow days”.

Baca Juga: Rayakan Tahun Baru, Wali Kota Bandung Minta Warganya Ngopi atau 'Ngabubuy Hui' di Rumah Saja

Laporan The Athletic, setiap klub memiliki pilihan sendiri terkait geolokasi atau negara mana saja yang dikecualikan. Alasannya sejumlah wilayah di dunia dinilai masih konservatif dalam hal aktivisme hak LGBT.

Hasilnya, klub-klub menilai memaksakan kampanye tanpa pengecualian hanya akan membawa “lebih banyak mudarat” bagi mereka jika bukan memicu keriuhan berlatar kemarahan dan prasangka.

Itu pula yang membuat tampilan akun Twitter Liverpool bagi Liverpudlian Tanah Air sama saja.

Baca Juga: Eks Komisaris Utama PT DI Jalani Pemeriksaan di KPK

Padahal ternyata akun Twitter utama The Reds berbingkai warna pelangi. Bahkan banner pun menunjukkan sang kapten Jordan Henderson dengan ban kapten warna-warni.

Sebaliknya tak ada pesan apa pun pada akun berbahasa Arab dan Indonesia mereka. Hal yang sama dilakukan Manchester United.

Tagar One Love yang menyuarakan kesetaraan bagi LGBT tidak ada sama sekali pada akun berbahasa Arab, Malaysia, dan Indonesia.

Baca Juga: Covid-19 Masih Tinggi, Pemkot Bandung Imbau Perayaan Natal Dilaksanakan Secara Virtual

Sementara itu, Tottenham mengecualikan Thailand, Malaysia dan India. Merinci latar  beberapa akun menerapkan kebijakan geolokasi, penulis sepak bola Timur Tengah kepada The Athletic mengatakan respons negatif menjadi alasan utama.

Wael Jabil menjalankan agensi konten digital yang mengelola berbagai akun media sosial berbahasa Arab, termasuk feed resmi Sheffield United yang dimiliki seorang pangeran Saudi.

Berbicara mengenai akun Arab, secara singkat dia mengatakan, “Agak rumit. Intinya, hanya akan ada sedikit tanggapan positif jika memosting konten (hak-hak pro-LGBT) di akun Arab.”

Baca Juga: Kota Bogor Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Porda Jabar 2026

Soal komen negatif, akun Facebook West Ham memperingatkan siapa pun yang memberi tanggapan kebencian pihaknya tak akan menoleransi.

“Mohon dipahami klub kami adalah organisasi yang inklusif, menentang ketidaksetaraan, rasisme, dan segala bentuk diskriminasi. Kami tidak akan menoleransi komentar menghasut atau menyakiti pihak lain."

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x