Resmi! Ini Dia Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Syariah Indonesia

- 15 Desember 2020, 17:41 WIB
3 bank syariah BNI, BRI dan Mandiri yang akan digabung dan memiliki nama baru Bank Syariah Indonesia
3 bank syariah BNI, BRI dan Mandiri yang akan digabung dan memiliki nama baru Bank Syariah Indonesia /kolase brisyariah.co.id/pngdownload.id



GALAMEDIA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank BRIsyariah Tbk resmi memberi restu pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang merupakan hasil merger dari tiga bank syariah BUMN.

Bersamaan dengan pembentukan itu, RUPSLB turut menunjuk Hery Gunardi sebagai direktur utama perusahaan.

Bank Syariah Indonesia merupakan hasil merger dari BRISyariah, PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Rencananya, perusahaan baru efektif beroperasi mulai 1 Februari 2021 sejalan dengan pengaktifan para direksinya.

"Kedua perusahaan tersebut telah disepakati untuk digabung ke dalam BRIsyariah dan akan beroperasi pasca tuntasnya proses merger dan persetujuan merger diperoleh dari regulator dengan nama baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk," ungkap Sekretaris Perusahaan BRIsyariah Mulyatno Rachmanto dalam keterangan resmi, Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: ILC TVOne Malam Ini Episode Perpisahan, Sebelumnya Pernah 2 Kali Dihentikan

Hasil RUPSLB juga menyepakati struktur pengurus bank dari hasil penggabungan para jajaran direksi dari tiga bank syariah BUMN terdahulu.

Struktur direksi yang disepakati terdiri dari Direktur Utama, dua Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.

RUPSLB BRIsyariah juga menyepakati penambahan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk bank hasil penggabungan. Bersamaan dengan itu, disepakati pula aturan mengenai kewenangan, jumlah minimal, dan masa jabatan DPS.

Seluruh pejabat direksi dan komisaris yang telah ditunjuk akan efektif bekerja pada 1 Februari 2021 dan ketika status merger serta jajaran direksi sudah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Ini Amalan Cepat Sembuh dari Covid-19 Menurut Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj

Khusus untuk DPS akan efektif setelah merger disetujui, mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), dan persetujuan hasil wawancara yang dilakukan oleh OJK.

Kemudian, hasil RUPSLB menekankan bahwa manajemen yang ditunjuk harus bertugas memastikan proses integrasi berjalan mulus, memberikan layanan yang terbaik bagi para nasabah dan para pemangku kepentingan, dan mewujudkan visi Bank Syariah Indonesia menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan di dunia.

"Manajemen yang ditunjuk oleh pemegang saham dan pemerintah Indonesia sebagai ultimate shareholder dari bank hasil penggabungan mencerminkan kebutuhan Bank Syariah Indonesia saat ini dan ke depan," terangnya.

Baca Juga: PBNU: Selama Israel Belum Akui Kemerdekaan Palestina, Indonesia Tak Perlu Buka Hubungan Diplomatik

Berikut susunan komisaris, direksi, dan DPS:

Komisaris Utama & Independen: Mulya E Siregar
Komisaris: Suyanto
Komisaris: Masduki Baidlowi
Komisaris: Imam Budi Sarjito
Komisaris: Sutanto
Komisaris Independen: Bangun S Kusmulyono
Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen: Komarudin Hidayat
Komisaris Independen: Eko Suwardi

Direktur Utama: Hery Gunardi
Wadirut 1: Ngatari
Wadirut 2: Abdullah Firman Wibowo
Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi
Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar
Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
Direktur Information & Technology: Ahmad Syafii
Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi
Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho

Ketua DPS: Mohamad Hidayat
Anggota: Oni Syahroni
Anggota: Hasanudin
Anggota: Didin Hafidhuddin.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x