GALAMEDIA - Bupati Bogor, Ade Yasin masih trauma dengan pelanggaran protokol kesehatan yang salah satu bentuknya yakni kerumunan.
Ia pun meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, turun tangan dalam menangani massa Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi demo di sejumlah kantor polisi wilayah Bogor.
"Saya minta camat agar berkoordinasi dengan MUI, tokoh masyarakat, tokoh agama juga," tutur bupati di Cibinong, Bogor, Kamis, 17 Desember 2020.
Baca Juga: Ridwan Kamil Curhat, Ungkit Soal Pemimpin Tak Adil Masuk Neraka, Netizen: Menggenggam Bara Api
Ade yang baru-baru ini diperiksa Polda Jabar terkait kasus kerumunan massa FPI di Megamendung, juga meminta MUI melakukan langkah persuasif kepada massa yang protes atas penahanan Habib Rizieq Shihab oleh Mabes Polri.
Ia berharap MUI berperan aktif agar tidak melanggar protokol kesehatan standar pencegahan Covid-19 jika tetap kekeuh melakukan aksi demo di kantor polisi.
"Kalaupun ada aspirasi yang harus disampaikan, jangan sampai berbondong-bondong, 10 orang bisalah. Karena yang penting kan tersampaikan pesannya," papar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca Juga: Biar Kelihatan Trendi, Ini Cara Memilih Kacamata Sesuai Bentuk Wajah
Menanggapi hal itu, Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji mengajak kepada umat Islam di Kabupaten Bogor agar tetap menaati aturan hukum yang berlaku di Indonesia.