Datangi Wuhan China, WHO Bertekad Ungkap Misteri Virus Corona Hingga Menginfeksi 73 Juta Warga Dunia

- 18 Desember 2020, 15:42 WIB
Ilustrasi Kota Wuhan.
Ilustrasi Kota Wuhan. /PIXABAY/jackmac34/patrick_L

GALAMEDIA - Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan perjalanan ke Wuhan pada Januari mendatang untuk menyelidiki asal-usul Covid-19 setelah berbulan-bulan bernegosiasi dengan China untuk mendapatkan akses.

Tim misi internasional tersebut diperkirakan akan berangkat ke China pada minggu pertama Januari untuk menyelidiki asal-usul virus yang memicu pandemi virus corona, kata juru bicara WHO Hedinn Halldorsson.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19, Jangan Parno, Ini Gejala Umum dan Penanganannya

Setahun setelah pandemi virus corona baru yang menewaskan lebih dari 1,6 juta orang dan menginfeksi lebih dari 73 juta secara global, pertanyaan tentang dari mana virus itu berasal dan bagaimana pertama kali menular pada manusia tetap menjadi misteri.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (18 Desember 2020)  Amerika Serikat yang menuduh China menyembunyikan wabah tersebut, telah menyerukan penyelidikan yang 'transparan'  dan mengkritik kebijakan WHO yang dianggap memungkinkan para ilmuwan China melakukan tahap pertama penelitian pendahuluan.

Baca Juga: Di Negara Ini Sekarang Ibu Wajib Perempuan dan Ayah Harus Laki-laki

China melaporkan kasus pertama pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui di Wuhan, China pada WHO per  31 Desember dan menutup pasar basah tempat virus korona diyakini  muncul.

Menteri kesehatan meminta WHO pada bulan Mei untuk mengidentifikasi sumber virus dan bagaimana virus  menular lintas spesies. Badan kesehatan PBB mengirim tim pendahulu ke Beijing pada Juli untuk mendapatkan informasi  awal bagi penyelidikan internasional.

Baca Juga: Massa Aksi 1812 Dibubarkan, Sejumlah Orang Diciduk Polisi

Tapi hingga saat ini masih belum jelas kapan tim ilmuwan yang lebih besar dapat melakukan perjalanan ke China untuk memulai studi epidemiologi dan  mencoba mengidentifikasi kasus manusia pertama dan sumber infeksi mereka.

Sekarang tim yang terdiri dari 12-15 ahli internasional  bersiap untuk pergi ke Wuhan guna k memeriksa bukti, termasuk sampel manusia dan hewan yang dikumpulkan  para peneliti China untuk membangun studi awal.

Baca Juga: Saksikan Stray Kids dan GOT7 Rayakan Ulang Tahun Shopee Dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!

Thea Fischer, seorang anggota tim asal Denmark, mengatakan bahwa tim akan pergi 'tepat setelah Tahun Baru' untuk misi enam minggu, termasuk dua minggu karantina pada saat kedatangan.

“Fase 1 seharusnya sudah selesai sekarang, menurut kerangka acuan dan kami harus mendapatkan beberapa hasil. Jika itu yang kita dapatkan saat kita datang ke China ... maka itu akan luar biasa. Kami  sudah berada di fase 2,”  katanya pada Reuters.

Baca Juga: Rapid Test Antigen, Begini Penjelasan Tes Pendeteksi Virus Corona Sebagai Syarat Perjalanan

Keith Hamilton, seorang ahli di Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) yang akan ambil bagian, mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa, "Saya mengantisipasi misi akan segera berlangsung."

Sementara juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan  tim internasional sedang mengerjakan pengaturan logistik untuk melakukan perjalanan ke China secepat mungkin.

"Kami berharap tim bisa melakukan perjalanan pada Januari," katanya.

Seorang diplomat Barat mengatakan  tim tersebut diperkirakan akan pergi  menjelang pembukaan dewan eksekutif WHO pada 18 Januari. "Ada tekanan kuat pada China dan WHO."

Baca Juga: Sahrul Gunawan Kabarkan Kondisi Terkininya: Dari Ruangan Sekecil Ini...

Hamilton mengatakan virus  serupa tapi tidak identik  yang diidentifikasi pada kelelawar tapal kuda, menunjukkan bahwa virus u ditularkan terlebih dahulu pada hewan atau inang perantara, sebelum menginfeksi manusia.
 
“Tapi pengawasan hewan itu sulit, seperti mencari jarum di tumpukan jerami,” katanya.

Peter Ben Embarek, pakar utama penyakit hewan WHO mengatakan bulan lalu tim  ingin mewawancarai pekerja pasar tentang bagaimana mereka terinfeksi virus tersebut. Tidak ada yang menunjukkan bahwa virus itu buatan manusia, tambahnya.

Baca Juga: PlayStation 5 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Daftar Harganya

Media pemerintah China menyebut  virus sudah ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan, menyusul  makalah ilmiah yang mengklaim virus  telah beredar di Eropa tahun lalu.

Beberapa negara Barat telah menyuarakan keprihatinan atas keterlambatan pengiriman ahli internasional.

Seorang diplomat senior Barat mengeluhkan kurangnya transparansi, sementara para ahli tidak berada di lapangan untuk mendapat akses guna berbicara dengan dokter dan peneliti atau memeriksa sampel laboratorium.

Baca Juga: 300 Anak Korban Penculikan Diserahkan ke Agen Keamanan

Tetapi diplomat Barat lainnya mengatakan  misi kini  berada pada 'pijakan yang baik' dan bahwa WHO harus menerima persyaratan China untuk mengamankan akses.

Para ilmuwan awalnya percaya virus pembunuh korona  melompat dari hewan ke manusia di pasar yang menjual hewan eksotis untuk diambil dagingnya di kota Wuhan, tempat virus  pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu.

Tetapi para ahli sekarang berpikir pasar kemungkinan bukan asal wabah, melainkan tempat di mana keberadaan virus kian menguat.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x