Presiden Jokowi Resmi Launching Pelabuhan Patimban, Dorong Ekspor Otomotif Lebih Efisien

- 20 Desember 2020, 18:15 WIB
Launching Pelabuhan Internasional Patimbangan diikuti secara virtual, Sekertaris dan jajaran Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Launching Pelabuhan Internasional Patimbangan diikuti secara virtual, Sekertaris dan jajaran Dinas Perhubungan Jawa Barat. /Rio Ryzli Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Pelabuhan Patimban, Subang, Minggu 20 Desember 2020.

Setelah diresmikan, pelabuhan internasional tersebut langsung beroperasi dengan melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan.

Dalam peluncuran tersebut, Presiden dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi turut menyaksikan proses pengangkutan 140 unit kendaraan merek Toyota, Daihatsu, dan Suzuki ke dalam Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd, yang akan diekspor menuju Brunei Darussalam.

"Di tengah pandemi, salah satu proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban fase pertama telah kita selesaikan. Alhamdulillah," ungkap Presiden Joko Widodo disela-sela kegiatan.

Baca Juga: Diduga Pengaruh Cuaca Buruk, Pesawat Lion Air JT173 Tergelincir di Bandara Radin Inten II Lampung

Menurutnya Pelabuhan Patimban memiliki peran yang strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.

Dikatakannya Pelabuhan Patimban memiliki lokasinya yang strategis, yakni dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang serta Purwakarta.

"Saya yakin Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antar kawasan industri, manufaktur, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor," tuturnya.

Jokowi berharap Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi seperti UMKM, sektor pertanian, industri kreatif dan lain sebagainya. Sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang.

Selain itu, untuk mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Bukan Lantaran Covid-19, Di Sini mah Sekolah Baru Diliburkan Jika Suhu Mencapai Minus 48 Celsius

"Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif," jelasnya.

Ia menerangkan bahwa dalam proses membangun pelabuhan, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur, pihaknya juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Seperti aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para Nelayan sekitar.

"Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi," tambahnya.

Secara keseluruhan, pembangunan Pelabuhan Patimban  dilakukan dalam tiga tahap.

Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yakni meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU.

Baca Juga: Dari Pameran Tunggal Tisna Sanjaya, Pandemi Memberikan Ruang Jeda untuk Melakukan Refleksi

Kemudian dengan Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.

Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs.

Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.

Turut hadir dalam kegiatan ini Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Agus H. Purnomo, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan stakeholder terkait lainnya.

Selain itu, launching Pelabuhan Internasional Patimbangan diikuti secara virtual, Sekertaris dan jajaran Dinas Perhubungan Jawa Barat.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x