Muhammadiyah Khawatir FPI Jadi Wayang, Hanya Memanfaatkan Habib Rizieq Sebagai Pionir

- 23 Desember 2020, 08:00 WIB
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti /tangkapan layar/Twitter/@Abe_mukti/


GALAMEDIA - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) tidak memiliki agenda apa-apa. Ia malah menduga FPI jusru ditunggangi kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi.

Hal ini disampaikan Mu'ti saat mengisi acara pada saluran podcast Akbar Faisal. Dialog itu diunggah di akun YouTube AF Uncencored, Selasa 22 Desember 2020.

"Saya pikir FPI tidak punya agenda justru. Saya justru berpikir FPI ini digunakan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan dia. Itu yang saya khawatir. Saya justru khawatir organisasi seperti FPI ini dan tokoh-tokohnya itu hanya menjadi wayang dari sebuah kepentingan besar. Yang dia (kelompok) itu punya agenda kekuasaan dengan memanfaatkan Habib sebagai pionirnya," kata Mu'ti.

Baca Juga: Gus Yaqut Jabat Menteri Agama, Partai Golkar Keluarkan Pandangannya

Menurutnya, pernyataannya itu sangat beralasan. Soalnya selama ini bisa dilihat dari perjalanan aksi-aksi massa yang dimotori FPI dan Habib Rizieq Shihab (HRS). HRS sama sekali tidak mendapatkan apa-apa dari aksi-aksi yang mereka lakukan selama ini.

"Sebab selama ini yang kita lihat kan misalnya HRS enggak dapat apa-apa dari apa yang dia lakukan selama ini. Kalau orang melakukan proses politik itu kan mesti dia ada something. Tapi apa yang didapat HRS? Kan tidak ada. Tapi bisa kita lihat siapa-siapa yang mendapat benefit dari kegiatan yang dilakukan oleh Habib," ujarnya.

Baca Juga: Menangi Banding di CONI Atas Juventus, Pengurangan Poin Dihapus dan Pertandingan Ditunda

Dia menambahkan, kemungkinan dalam konteks lain adalah adanya kelompok-kelompok yang sengaja merekayasa keadaan. Upaya cipta kondisi itu tentu memiliki agenda-agenda besar. Tetapi, kelompok kepentingan itu tidak nampak.

"Atau mungkin dalam konteks lain ada kelompok-kelompok yang sengaja merekayasa sesuatu, artinya dia punya big agenda, agenda-agenda besar yang kita tidak tahu siapa itu. Ini betul-betul anomali itu dan menggunakan FPI ini sebagai perangkat atau instrumennya," ungkapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x