Tampol Stafsus Milenial, Rizal Ramli: Mahasiswa Kini Tampak Kayak Anak Mami Tapi Konsen Soal Negara

- 25 Desember 2020, 11:12 WIB
Politisi Gerindra Fadli Zon (kiri) dan Rizal Ramli (kanan).*
Politisi Gerindra Fadli Zon (kiri) dan Rizal Ramli (kanan).* /Twitter.com/@fadlizon


GALAMEDIA - Ekonom senior Rizal Ramli mengungkapkan kisah perjuangannya bersama rekan-rekannya saat menjadi aktivis di masa orde baru. Ia pun membandingkan gerakan aktivis dulu dan kini yang menurut dia mengalami sedikit pergeseran.

"Saya dan teman-teman mengawali gerakan anti kebodohan supaya ada wajib belajar, melawan pemerintah otoriter, kita dipenjara, ratusan kawan enggak bisa jadi Pegawai Negeri, tapi semangat merubah Indonesia dari otoriter ke demokrasi tetap menjiwai," ungkap Rizal Ramli dalam tayangan video YouTube pada kanal Fadli Zon Official dikutip Jumat 25 Desember 2020.

Ia pun mengurai penilaiannya soal mahasiswa zaman sekarang yang sempat membuatnya pesimis meski kini hal itu telah terbantahkan.

Rizal Ramli mengatakan, meskipun tampilan mahasiswa saat ini terlihat seperti anak mami, tetapi ternyata mereka juga cukup konsen dengan permasalahan negara.

Baca Juga: Heboh di Media Sosial, Anggota Fraksi PSI Diduga Minta Dana Bantuan Partai Naik

Hanya saja, menurut Rizal Ramli, hal yang membedakan antara dahulu dan sekarang adalah ketidakmauan mahasiswa saat ini tergabung dalam kelompok partisan.

"Hari ini mahasiswa kalau kita lihat penampilan luar keliatan kayak anak mami, seolah gak peduli dengan bangsa, tapi kalau kenal lebih baik ternyata sangat konsen dengan masalah nasional tapi tidak mau partisan," ujar Rizal Ramli.

Rizal Ramli juga mengaku pernah dibuat takjub oleh mahasiswa yang mengklaim dirinya tahu isi UU KPK maupun UU Omnibus Law Cipta Kerja saat mereka ramai memprotes kedua UU kontroversial itu.

"Kedua, saya pernah tanya kalian ngomongin UU KPK emang ngerti? Dia bilang 'Abang kuno, begitu tertarik kita Google 24 jam'. Begitu pula Omnibus Law. Mereka organisatoris yang hebat karena main games. Makanya Oktober hampir 50 kota mahasiswa bergerak. Ada harapan lagi, tidak selembek yang saya bayangkan," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Utang Terbesar di Dunia, Demokrat: Jokowi Enggak Ada Lawannya Deh

Ia pun menyoroti arti milenial yang belakangan juga banyak digaungkan. Sama halnya dengan Presiden Jokowi yang memilih sejumlah kalangan milenial untuk menjadi staf khususnya saat ini.

Rizal Ramli mengatakan, banyak dari mahasiswa yang enggan dipanggil milenial karena ada satu dua alasan.

"'Jangan sebut kita milenial, karena milenial itu anak orang kaya sekolah bagus ngerti IT, tapi begitu diberi kekuasaan mereka merampok lebih. Kita generazi Z, lahir setelah 1995, mau HP harus kerja, mau beli pulsa mesti kerja, kita lebih ulet dr millenial anak manja, kita ikut perjuangan. Milenial mana ada memperkaya diri sendiri'," katanya mengungkapkan pernyataan mahasiswa itu.

Baca Juga: Tiga Kandidat Calon Kuat Kapolri Pengganti Idham Azis

"Saya sempat kagum dengan milenial. Jokowi lebih kagum lagi sama generasi milenial sampai jadi Stafus, ternyata begini. Bener, di Kartu Prakerja malah nyopet juga dan sebagainya. Saya lebih bangga generasi Z," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x