2.300 Siswa SMP di Kota Cimahi Bermasalah dalam Pembelajaran Jarak Jauh

- 30 Desember 2020, 18:48 WIB
Ilustrasi Siswa Saat Belajar Jarak Jauh
Ilustrasi Siswa Saat Belajar Jarak Jauh /Pixabay

GALAMEDIA - Sebanyak 2.300 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cimahi terindikasi bermasalah dalam penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Salah satunya adalah tingkat kehadiran selama PJJ sangat rendah.

Seperti diketahui, sejak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), semua jenjang pendidikan di Kota Cimahi menghentikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. KBM dialihkan secara PJJ atau daring.

"Dari total 21.228 siswa SMP, ada 2.300 anak yang diindikasikan bermasalah dalam penyelenggaraan PJJ," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) )Kota Cimahi, Harjono, Rabu 30 Desember 2020.

Baca Juga: Elite PKPI Puji Nyali Pembantu Jokowi Bubarkan FPI, Teddy Gusnaidi: Mem-PKI-kan FPI itu Mudah

Ia mengungkapkan, ada berbagai permasalahan temuan selama sekitar delapan bulan pembelajaran secara daring dilaksanakan. Mulai dari tingkat kehadiran selama PJJ sangat rendah.

"Bahkan ada anak sama sekali nggak isi absen," ucap Harjono.

Bahkan, terang dia, saat penilain dan pengumpulan tugas ada anak-anak yang tidak mengikuti dan melaksanakannya, sehingga para guru tidak memberikan nilai terhadap anak-anak tersebut.

Baca Juga: BNPT Gandeng Tokoh Agama Perangi Paham Intoleran, KH Said Aqil: Ada Kekuatan Luar Biasa

Imbas dari permasalahan tersebut, ribuan siswa SMP itu raportnya tertahan di sekola karena ada nilai-nilai yang memang belum tuntas. Pembagian raport selama PJJ ini sendiri disampaikan secara online, meski ada yang diambil manual, karena dengan berbagai kendala.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x