Eks Kepala BIN Sebut Pembubaran FPI Sebagai Hadiah: Demokrasi Harus Dibersihkan dari Benalu!

- 31 Desember 2020, 10:11 WIB
Jenderal TNI (Pur) AM Hendropriyono menyoroti dua organisasi kedokteran yang dianggapnya menyesatkan.
Jenderal TNI (Pur) AM Hendropriyono menyoroti dua organisasi kedokteran yang dianggapnya menyesatkan. /Instagram.com/@am.hendropriyono

GALAMEDIA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM. Hendropriyono ikut angkat bicara mengenai pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

Hendropriyono bahkan menyebut, pembubaran itu merupakan hadiah dari pemerintah untuk masyarakat Indonesia.

Ia mengatakan, keresahan terhadap kehadiran Ormas FPI itu sebenarnya sudah sejak lama dirasakan oleh masyarakat.

"Tanggal 30 Des 2020 masyarakat bangsa Indonesia merasa lega, karena mendapat hadiah berupa kebebasan dari rasa takut yang mencekam selama ini," ujar Hendropriyono dalam tulisannya di akun Instagram pribadinya, dikutip Galamedia, Kamis, 31 Desember 2020.

Baca Juga: Rey Mbayang dan Dinda Hauw Bagikan Resep Menjaga Hubungan Mesra di Masa Pandemi

Dikatakannya, kegiatan FPI telah dilarang oleh pemerintah, karena semakin jauh dari kehidupan masyarakat Pancasila yang toleran terharap perbedaan.

"Rakyat kini bisa berharap hidup lebih tenang, di alam demokrasi yang bergulir sejak reformasi 1998," lanjutnya.

Dengan dibubarkannya FPI, Hendropriyono menyebut tidak akan ada lagi penggerebekan terhadap orang yang sedang beribadah, terharap acara pernikahan, melarang menghormat bendera merah putih, razia di kafe-kafe, mini market, toko-toko obat, hingga warung makan, mal dan lain-lain kegiatan yang main hakim sendiri.

Baca Juga: Puluhan Anggota Brigade Elite Suriah Tewas dalam Penyerangan Bus di Deir al-Zor

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x