GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat Andir Arief meminta agar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mau berdiskusi dengan masyarakat sipil.
Hal tersebut diungkapkannya pada akun twitter @Andiarief__, Jumat 1 Januari 2021.
"Mudah-mudahan Pak Prof @mohmahfudmd mau berdiskusi dan mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan," ujar Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat ini.
Hal yang mengejutkan Andi Arief mengungkapkan sosok Jenderal Tua. Menurutnya, Mahfud MD jangan terlalu banyak berbicara dengannya karena sudah terbukti menyesatkan dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Baca Juga: Soal FPI Berganti Nama, Mahfud MD Cerita Soal Masyumi dan Perpecahan Nahdlatul Ulama
Meski begitu, Andi Arief tak menyebutkan mengenai sosok Jenderal Tua yang dimaksud.
Mudah-mudahan Pak Prof @mohmahfudmd mau berdiskusi dan mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan, ketimbang mendengan pandangan-pandangan yang bisa menyesatkan dari jendral tua yang sudah terbukti menyesatkan dan melanggar HAM.— andi arief (@Andiarief__) January 1, 2021
Terkait hal itu, Mahfud MD langsung merespon juniornya itu saat di Kampus UGM.
"Jenderal Tua yg mana, Dinda? Banyak jenderal senior yg sering berdiskusi dengan saya," ujarnya.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Tak Ada Alasan Bagi Penguasa untuk Tidak Merawat, Mengayomi dan Mendukung Ormas
Mahfud pun menyebutkan sederet nama Jenderal. Yakni Susilo Bambang Yudhotono (SBY), Prabowo Subianto, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), Tri Sutrisno, Saiful Sulun (Ketua Umum DPP LVRI).
Mahfud MD bahkan mengaku dua hari lalu mendapatkan 'hadiah' dari SBY berupa kartu ucapan selamat. Namun Mahfud tak menjelaskan 'greeting' untuk apa.
Baca Juga: Protes Keras Maklumat Kapolri, Ketua YLBHI: Wadah Hukumnya Tak Memungkinkan Atur Hak Publik
"Dua hari lalu saya malah malah mendapat kartu greeting dari Pak SBY yang berlatar foto alam yg sangat indah hasil potretan Almarhumah Bu Ani SBY. Hormat untuk Pak SBY," ujarnya.