Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah Dibayangi Penyebaran Covid-19 Secara Globall

- 6 Januari 2021, 10:16 WIB

GALAMEDIA, Nilai tukar (kurs) rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 6mo2020  berpotensi melemah dibayangi penyebaran kasus Covid-19 secara global.

Rupiah dibuka menguat 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp13.913 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.915 per dolar AS.

"Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran COVID-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu 6 jANUARI 2021.

Baca Juga: Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp6.000/Gram Menjadi Rp981 Ribu per Gram. Yuk Buruan Inves

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil senat negara bagian Georgia, sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar.

Menurut Ariston, hasil pemilu tersebut sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS.

"Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko," ujar Ariston.

Baca Juga: Pergantian Kapolri Dilakukan Bersama Wakapolri Jadi Gagasan Pihak Istana Kepresidenan

Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp13.980 per dolar AS.

Pada Selasa (5/1)  rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.915 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.895 per dolar AS.EI
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi melemah dibayangi penyebaran kasus COVID-19 secara global.

Rupiah dibuka menguat 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp13.913 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.915 per dolar AS.

"Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran COVID-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Sah, Oded Nyatakan Tidak Ada Sekolah Tatap Muka di Kota Bandung Selama Enam Bulan Kedepan

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil senat negara bagian Georgia, sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar.

Menurut Ariston, hasil pemilu tersebut sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS.

"Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp13.980 per dolar AS.

Baca Juga: Gegara Covid-19 yang Terus Melonjak, Grammy Awards ke-63 Ditunda Hingga Maret 2021


Pada Selasa (5/1)  rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.915 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.895 per dolar AS.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x