Mensos Risma Blusukan di DKI Jakarta, Fahri Hamzah: Itu Ada Ibu Bunuh 3 Anaknya Karena Melarat!

- 6 Januari 2021, 10:53 WIB
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Perangin-angin dan Camat Menteng Edy Suryaman mendampingi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini dalam peninjauan tunawisma di belakang kantor Kemensos, Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Senin 28 Desember 2020.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Perangin-angin dan Camat Menteng Edy Suryaman mendampingi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini dalam peninjauan tunawisma di belakang kantor Kemensos, Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Senin 28 Desember 2020. /Dok. Humas Wali Kota Jakarta Pusat/


GALAMEDIA - Tri Rismaharini (Risma) semenjak menjabat sebagai Menteri Sosial langsung menggelar aksi blusukan.

Terakhir, Risma 'berburu' gelandang dan pengemis di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta dan menjanjikan untuk tinggal di sebuah rumah.

Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Fahri Hamzah meminta agar ada yang mengingatkan Risma.

Soalnya apa yang dilakukan Risma tidak sesuai dengan jabatannya saat ini.

"Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri," kata Fahri dalam cuitan di akun twitter pribadinya @fahrihamzah, Rabu 6 Januari 2020.

Baca Juga: BEM UI Desak Pemerintah Cabut SKB Pembubaran FPI, Refly Harun: Itu Melanggar Hukum

Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 itu menjelaskan, beda cara kerja antara sekarang yang diamanatkan ke Risma, dengan saat sebelumnya ia dipilih oleh rakyat Surabaya sebagai Wali Kota.

Ia menyarankan Risma untuk bekerja membenahi sektor yang menjadi kewenangannya, di Kementerian Sosial.

Apalagi sebagai menteri, yang wilayah kerjanya menyangkut seluruh negeri.

"Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota #MenSOS," lanjut Fahri.

 Ia pun menyatakan kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana.

Baca Juga: Pergantian Kapolri Dilakukan Bersama Wakapolri Jadi Gagasan Pihak Istana Kepresidenan

"Itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat.  Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," katanya.

 "Gini deh, Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit."

"Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data," lanjutnya.

 "Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja."

"Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks," katanya.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) pun mengeluarkan sindirian halus atas aksi Risma di DKI Jakarta tersebut.

Dikatakan, keberadaan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tidak hanya terjadi di Ibu Kota.

Menurut Ariza, masalah gelandangan, pengemis atau pemulung hampir terjadi di semua provinsi di  Indonesia dan kota-kota besar di Tanah Air.

Baca Juga: Bekukan 59 Rekening FPI, PPATK Curigai Hasil Tindak Pidana

"Bu Risma juga tahu masalah sosial lainnya, yang gelandangan, masih ada yang menjadi pengemis, pemulung, yang tidur di kolong  jembatan, itu terjadi di mana? terjadi hampir di seluruh Provinsi, di seluruh Kota, enggak cuma di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Menurutnya, meski Risma sering blusukan di Jakarta namun, dia tidak hanya memikirkan masalah yang ada di Ibu Kota saja.  Sebab masalah sosial juga masih banyak terjadi di daerah dan kota besar lain di Indonesia.

Baca Juga: Formasi Guru pada CPNS 2021 Tetap Ada Meski Rekrutmen 1 Juta Melalui Skema PPPK

"Pasti Bu Risma enggak mikirin Jakarta saja, tetapi juga provinsi yang lebih membutuhkan. Saya tidak sebut yah, provinsi mana yang paling miskin, yang paling banyak pengangguran , saya tidak sebut. Pasti setiap menteri punya kebijakan prioritas," tuturnya.

Politisi Gerindra ini mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berusaha keras untuk mengatasi masalah sosial, apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini masalah semacam ini kata Ariza bakal terus bermunculan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x