Network
GALAMEDIA - Seorang ibu asal Utah, AS yang menderita tumor otak akibat penyakit misterius yang dideritanya saat tinggal di Timur Tengah mengalami kelumpuhan wajah parah hingga divonis tidak akan pernah bisa tersenyum lagi.
Pakar komunikasi, pembicara, dan penulis Jodi Orgill Brown (44) dari Ogden, pertama kali mulai menderita gejala penyakit misterius tadi pada Juni 2008. Dia mengalami pusing saat tengah joging.
Derita
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (7 Januari 2021) sempat mengira pusing yang dialaminya gejala biasa, seiring waktu, Jodi mengalami migrain yang serangan vertigo.
Baca Juga: Campakkan Cincin Pernikahan, Amankan Aset Rp 30 Triliun Kim Kardashian Sewa Pengacara Cerai Top
Didampingi suaminya, Tolan (49) Jodi menerima hasil diagnosis yang menyatakan dirinya tumor otak pada April 2009.
Tumor Jodi terletak di antara saluran pendengaran kanan dan batang otak, tapi yang mengkhawatirkan, dokter tidak dapat mengetahui jenisnya setelah laporan patologi menyatakan tumornya tidak dapat diidentifikasi.
Mereka menduga tumor itu disebabkan penyakit autoimun yang didapat Jodi saat tinggal di Israel dan Timur Tengah pada tahun 1996.
"Saya mulai mengalami masalah saat joging dan berolahraga di sekitar rumah," kenang Jodi.
Baca Juga: Soal Kacang Kedelai, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Turun Tangan
“Ketika hendak berlari, tiba-tiba aku sangat pusing dan awalnya kupikir aku melakukan gerakan yang salah. Tapi beberapa bulan kemudian, aku mengalami sakit kepala seperti migrain yang parah lalu vertigo.”
Saat semua membuat tubuhnya tidak dapat berfungsi secara normal setiap hari, saat itulah Jodi tahu ada sesuatu yang salah. Kian mengkhawatirkan meski diketahui menderita tumor dokter tak tahu jenisnya.
Baca Juga: Seorang Tewas, Luxio Tabrak Belakang Grand Max di Tol Cipali
“Kebanyakan tumor otak terdiri dari sel glial. Tumorku tidak terbuat dari sel atau jaringan otak, juga tidak cocok dengan apa pun dalam teks medis.”
“Ahli bedah saraf menduga pemicunya kudapat ketika aku tinggal di luar negeri di Timur Tengah. Saat itu aku terkena beberapa penyakit atau penyakit yang melawan tubuh sendiri seperti autoimun.”
Penyakit ini membuat tubuh Jodi berbalik melawan dirinya sendiri dan jaringan pun menumpuk dan tumbuh sampai menghancurkan saraf.
Pada Mei 2009, Jodi menjalani operasi di mana 80 persen tumor diangkat. Tapi karena dekat dengan batang otak, operasi tersebut bukannya tanpa komplikasi.
Baca Juga: Aktor Senior Deddy Mizwar Dukung Pentas Virtual Sutradara Ngekting
Saraf Jodi rusak dan menyebabkan kelumpuhan wajah, gangguan pendengaran, dan pneumocephalus, yaitu adanya udara di rongga tengkorak.
Dia juga mengalami kebocoran cairan tulang belakang serebral (CSF), kondisi di mana cairan serebral keluar melalui lubang kecil di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Menjalani revovery yang tak mudah Jodi bersyukur mendapat dukungan dari suami dan anak-anaknya.
“Kini aku berusaha keras menjadi sumber inspiratif untuk kebaikan di dunia. Kuharap dengan melihatku orang bisa merasa lebih baik.”
Jodi juga punya nasihat untuk siapa saja yang tengah mengalami masa sulit.
Baca Juga: Token Listrik Gratis 2021, Simak Cara Untuk Mendapatkan Hari Ini Juga
“Jika kalian menghadapi perjuangan besar tapi kalian tak memberitahu siapa pun, itu sama saja dengan menutup kemungkinan pertolongan atau bahkan membantu seseorang di luar sana yang mungkin mendapat kekuatan dari kisah kita.”
“Kita ini makhluk sosial dan tidak ditakdirkan untuk menjalani hidup sendirian. Putuskan dari awal untuk membuka diri pada dukungan orang lain yang akan menyertai perjuangan kita.”
Baca Juga: Bagai Menyiram Api dengan Minyak, Raksasa Medsos Bersatu Atasi Trump
Dari pengalamannya, Jodi mengatakan, “Percayalah kalian akan dibuat takjub betapa kebersamaan akan membuat kalian mampu mendaki terjalnya gunung untuk jarak dan waktu yang tak terbayangkan.”***
