Maskapai Penerbangan Sudah Diperingatkan Soal Kemungkinan Terjadinya Korosi pada Boeing Klasik

- 10 Januari 2021, 15:09 WIB
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500. /Tangkapan layar Twitter.com/@flightradar24/Twitter.com/@flightradar24


GALAMEDIA - Sejumlah maskapai penerbangan sebenarnya telah diperingatkan regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Adminstration-FAA) pada Juli 2020 soal pesawat seri klasik Boeing 73 (seri 300 hingga 500), seperti Sriwijaya Air SJ182 berjenis 737-524.

FAA saat itu memperingatkan agar maskapai penerbangan melakukan pemeriksaan dengan seksama setelah mereka menemukan korosi pada katup pemeriksaan udara (air check valves).

Terlebih apabila pesawat tersebut tidak dioperasikan selama lebih dari sepekan.

Korosi pada pesawat dapat memicu skenario terburuk selama terjadinya penerbangan hingga bisa menyebabkan kerusakan pada mesin ganda.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Ngaku Diajarkan Prinsip 'Tat Twam Asii' oleh Bung Karno

Membaca Petunjuk Kelayakan Udara Darurat (Emergency Airworthiness Directive-EAD) khusus pesawat Boeing seri 737, sebagian besar pesawat mengalami katup udara pembuangan mesin yang tidak bisa terbuka dengan baik.

EAD tersebut menyebutkan jika katup udara terbuka saat lepas landas, maka dapat tersangkut dalam posisi terbuka selama penerbangan dan gagal menutup.

Selanjutnya kompresor pun akan macet dan tidak bisa diperbaiki sehingga mesin tidak dapat dihidupkan kembali.

EAD pun menegaskan bahwa meski hanya satu mesin yang mengalami kerusakan akibat korosi, bakal memengaruhi mesin lainnya dan risikonya jauh lebih dari serius.

"Korosi katup pada kedua mesin ini dapat mengakibatkan hilangnya tenaga mesin ganda dan mesin tidak bisa dihidupkan kembali," sebut EAD dikutip Flight Radar 24.

Baca Juga: Didesak Diseret ke Pengadilan HAM, Polisi Sebut Penembakan 6 Laskar FPI Bukan Atas Perintah Atasan

"Kondisi ini jika tidak diatasi dapat mengakibatkan kompresor mati dan kehilangan daya mesin yang juga dapat mengakibatkan pendaratan di luar bandara secara paksa," lanjutnya.

Produksi pesawat Boeing 737 klasik sejatinya telah dihentikan oleh produsen pada 2012 lalu.

Mengutip Aero Time, untuk memastikan katup tidak berkarat maka perlu dilakukan pemeriksaan pada pelat penutup yang diputar setidaknya tiga kali.

Tak hanya itu, bushing flapper juga harus dipisahkan setidaknya 0,102 mm (0,004 inci) pada kedua mesin agar katup tidak terbuka.

Baca Juga: Bikin Heboh, Seorang Penumpang Pesawat Curhat Pengalamannya Terbang saat Sriwijaya Air Jatuh

Disebutkan FAA, pemeriksaan katup udara mesti dilakukan dengan lima tahap, dua dari lima pemeriksaan bertujuan untuk memeriksa tanda-tanda retak, patah pada kepala busi.

Usai bushing flapper didorong dengan tangan, bushing tidak boleh berputar pada pelat flapper dan flapper sendiri tidak boleh bergesekan dengan badan katup.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x