Sebut TNI dan Polri Tak Bebas dari Hawa Permusuhan, SBY: Sungguh Menyedihkan dan Membahayakan

- 10 Januari 2021, 16:34 WIB
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekhawatirannya akan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekhawatirannya akan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. /ANTARA/Arif Firmansyah/



GALAMEDIA - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat khawatir dengan kerukunan masyarakat Indonesia belakangan ini.

Disebutkan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Demokrat Ini, harmoni sosial saat ini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan sebagai bangsa.

“Bermula dari dinamika politik pada Pilkada Jakarta tahun 2017, sepertinya dalam kehidupan masyarakat kita terbangun jarak dan pemisah yang semestinya tak terjadi," ujar SBY pada akun Facebook Susilo Bambang Yudhoyono dikutip Minggu 10 Januari 2021.

"Terbangun polarisasi yang tajam di antara kita, baik karena faktor identitas, politik, maupun ideologi,” lanjutnya.

Baca Juga: Kepala BNPB Berharap Warga di Wilayah Longsor Cimanggung Sumedang Mau Direlokasi

Menurutnya, saat ini untuk bicara pun merasa tidak nyaman.

Garis permusuhan ini bahkan menembus lingkaran persahabatan yang sudah terbangun lama, bahkan lingkaran-lingkaran keluarga.

“Saya sungguh prihatin jika lingkaran tentara dan polisi yang harusnya menjadi contoh dalam persatuan dan persaudaraan kita sebagai bangsa juga tak bebas dari hawa permusuhan ini. Keadaan ini sungguh menyedihkan dan sekaligus membahayakan masa depan bangsa kita,” tegasnya.

Dikatakan, saat ini polarisasi antar kubu politik sangat tajam, kehidupan demokrasi pasti tidak sehat.

Baca Juga: Sebut Komnas HAM Tak Bisa Independen Total, Rocky Gerung: Ada yang Minta Tunjuk Langsung Pelakunya

Memilih kandidat dan calon-calon pemimpin, baik di pusat maupun daerah, akan sangat dipengaruhi dan bahkan ditentukan apakah mereka memiliki identitas, paham ideologi dan politik yang sama.

Pertimbangan utama dalam memilih pemimpin seperti faktor integritas, kapasitas dan kesiapan untuk memimpin, dianggap tak lagi penting.

Kalau hal begini menjadi kenyataan di Indonesia, dan dari tahun ke tahun makin ekstrem, bisa dibayangkan masa depan negeri ini.

“Karenanya, mumpung belum terlalu jauh divisi dan polarisasi sosial serta politik di negeri kita, para pemimpin dan semua elemen bangsa harus sadar bahwa sesuatu harus dilaksanakan. Pembiaran dan inaction adalah dosa dan kesalahan besar,” pesan pendiri Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Sudah Diperingatkan Soal Kemungkinan Terjadinya Korosi pada Boeing Klasik

Di sisi lain, ia mengingatkan, jangan pula ada yang justru menginginkan dan memelihara polarisasi sosial-politik yang tajam ini untuk kepentingan pribadi dan politiknya.

Kalau ada pihak-pihak yang berpikiran dan bertindak seperti itu, menurut SBY, mereka bukan hanya tidak bertanggung jawab tetapi juga tidak bermoral.

Sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang sudah benar-benar terbelah dan terpolarisasi secara tajam, sangat tidak mudah untuk menyatukannya kembali.

Terakhir SBY menyampaikan permintaan maaf jika ada pihak-pihak yang tak berkenan dengan tulisannya itu.

Soalnya setiap kali ia menyampaikan pandangan dan pendapat, selalu ada yang salah terima.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Ngaku Diajarkan Prinsip 'Tat Twam Asii' oleh Bung Karno

Padahal niatnya baik, dan pandangan yang disampaikan juga tulus sifatnya. Tak ada keinginan untuk menggurui siapapun.

“Saya masih membaca berbagai tuduhan dan komentar miring dari kawanan buzzer, setiap saya menyampaikan pandangan."

"Rakyat Indonesia tentu tahu bahwa saya pernah memimpin negeri ini. Saya tahu bahwa persoalan bangsa itu kompleks dan tak semudah yang dipikirkan masyarakat."

"Karenanya, saya tak suka dan tak mudah menyalahkan pemerintah. Sungguhpun demikian, sebagai orang tua dan juga seseorang yang sangat mencintai negeri ini, tentunya boleh kan saya berpendapat dan berbicara,” tandasnya.****

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x