Rektor IBIK Bogor, Prof. Dr. H. Moermahadi : Kampus Memiliki Peran Penting Ajarkan Budi Pekerti

- 11 Januari 2021, 09:11 WIB
Rektor IBIK Bogor, Prof. Dr. H. Moermahadi
Rektor IBIK Bogor, Prof. Dr. H. Moermahadi /Isti.ewa/Istimewa

GALAMEDIA - Pendidikan budi pekerti; adab (budaya) merupakan pilar penting untuk membangun karakter bangsa. Hal ini sekaligus menjadi kata kunci betapa kampus memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan generasi penerus bangsa.

Demikian antara lain dikemukakan Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, SE., MM., Ak., CA., CPA., CSFA, kepada wartawan usai dilantik menjadi Rektor Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Periode 2021 – 2024, di Bogor, Sabtu 9 Januari 2021 lalu.

“Pemberian materi kuliah budi pekerti antara lain menyiapkan agar bangsa ini lebih bermartabat. Para alumni IBI Kesatuan nantinya selain berkompeten dan profesional pada bidang keilmuannya, diharapkan tetap dapat memegang tatanan; nilai-nilai, baik secara kultural maupun agama,” ujar Moermahadi Soerja Djanegara.

Baca Juga: NGERI!! Roy Kiyoshi Ramal Indonesia di 2021 Banyak Dilanda Bencana, ini Daftarnya

Di era yang semakin menglobal, kata Moermahadi, dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Realitas pendidikan nasional memerlukan langkah antisipatif terhadap tantangan global. Utamanya dalam aspek kebudayaan dan karakter bangsa.

“Banyak dikeluhkan masyarakat. Tidak saja di tingkat perguruan tinggi, di tingkat SMP dan SMA saja pelajaran budi pekerti sudah tidak ada. Oleh karena itu IBI Kesatuan mewajibkan para dosennya di 10 menit pertama memberi materi kuliah bersifat soft skill; budi pekerti yang dikaitkan dengan bidang studi masing-masing,” paparnya.

Terkait capaian akademik; hard skill, Moermahadi menekankan, agar IBI Kesatuan dapat mewujudkan visinya menjadi World Research University yang berkarakter kewirausahaan.

Baca Juga: Wihhh...Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp 1.960.000, Antam Retro Rp 928.000 pe Gram

"Guna mewujudkan sumber daya manusia yang inovatif dan memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat, maka setiap sivitas akademika didorong melakukan riset produk dan jasa intelektual yang mampu menghasilkan nilai ekonomi (Intellectual Economic Value Product)," ungkap Guru Besar Ilmu Akuntansi ini.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x