Cabor Hoki Kabupaten Tasikmalaya Optimis Mengukir Prestasi Meski Minim Atlet

- 11 Januari 2021, 15:34 WIB
 Atlet hoki Kabupaten Tasikmalaya saat melakukan sesi latihan di Lapangan SMA Serba Bakti Suryalaya, meski dalam kondisi covid 19 dan lapangan yang terbatas.   
Atlet hoki Kabupaten Tasikmalaya saat melakukan sesi latihan di Lapangan SMA Serba Bakti Suryalaya, meski dalam kondisi covid 19 dan lapangan yang terbatas.   /Septian Danardi



GALAMEDIA - Minimnya minat menjadi atlet Hoki tidak menyurutkan Cabang Olahraga Hoki Kabupaten Tasikmalaya untuk mencetak prestasi. Selain itu penunjang latihan yakni lapangan untuk cabor tersebut yang kurang memadai juga tidak dijadikan kendala.

Ketua cabor Hoki Kabupaten Tasikmalaya Dra. Ai Warisdiani, M.Pd mengatakan, dalam mengembangkan Cabor tersebut bisa dikatakan tidak mudah. Pasalnya, keterbatasan minat untuk menjadi atlet hockey. Meski sejak dirinya mengemban tugas sebagai Ketua Cabor terus melakukan sosialisasi dan mengajak setiap siswa ke berbagai sekolah. Namun masih kesulitan merekrut atlet.

"Sampai saat ini, kami juga masih mencari formula agar bisa merekrut bibit-bibit potensial untuk menjadi atlet hoki. Kami kesulitan dalam meregenerasi atlet hoki. Padahal ada bea siswa untuk setiap atlet yang berprestasi," katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 11 Januari 2021.

Selain itu sarana prasarana tempat latihan yang masih kurang memadai. Hingga saat ini masih menggunakan lapangan yang ada di lingkungan sekolah SMA Serba Bakti Suryalaya.

Baca Juga: Bantuan Korban Tanah Longsor Cimanggung Terus Berdatangan

"Itupun sebetulnya bukan peruntukan lapang hoki, hanya saja dimanfaatkan untuk latihan. Ada beberapa atlet binaan yang masuk sebagai atlet Nasional. Untuk anak-anak dibebaskan tidak dipungut bayaran apapun di sekolah dengan bea siswa untuk atlet yang berprestasi. Sekecil apapun prestasi akan kami hargai sebagai motivasi," katanya.

Pelatih utama Cabor Hoki Kabupaten Tasikmalaya, Lela Nurlelasari mengungkapkan, meski kekurangan atlet sejak ada cabor hoki pada 2007. Namun pihaknya tetap berupaya yang terbaik dalam mencetak skill atlet.

"Atlet masih minim, mungkin karena peralatan yang sangat mahal. Untuk 1 stik hockey rata-rata Rp 1 juta. Selain itu harus impor karena tidak ada di dalam negeri. Juga siswa sekolah masih kurang minat untuk terjun menggeluti olahraga hoki. Saat ini ada 30 atlet putra dan putri yang tergabung dalam Hoki Kabupaten Tasikmalaya," katanya.

Baca Juga: Sering Corat-coret di Atas Kertas Ada Manfaatnya untuk Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

Dengan sedikitnya atlet, kata Lela, agar mampu bersaing dengan daerah lain. Pihaknya melakukan latihan rutin yang cukup banyak. Selain di lapang sekolah juga dilakukan dilapangan sepak bola. Agar fisik para atlet binaanya menjadi kuat dan tangguh.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x