Ini Penyebab Longsor di Cimanggung, Hasil Pemetaan FTG dan Pusat Risat Kebencanaan Unpad

- 12 Januari 2021, 11:27 WIB
Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan meninjau lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang RT.03 RW 10 Desa Cihanjuang Kec. Cimanggung Kab.Sumedang.
Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan meninjau lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang RT.03 RW 10 Desa Cihanjuang Kec. Cimanggung Kab.Sumedang. /Ade Hadeli

GALAMEDIA - Tim Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran melakukan survei geologi di kawasan bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin 11 Januari 2021. Survei dilakukan untuk menganalisis struktur geologi di kawasan permukiman tersebut.

Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad Dr. Dicky Muslim, M.Sc., menuturkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad ditemukan bahwa wilayah yang terjadi longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.

Baca Juga: Asmaul Husna: Al Mutakabbir, Al Khaliq, Al Baari, Selalu Tunduk pada Perintah-Nya

“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu kemudian diratakan dan dijadikan perumahan,” ungkap Dicky dalam siaran persnya Selasa 12 Januari 2020.

Secara geologi, struktur tanah dan batuan di wilayah Perumahan SBG Desa Cihanjuang termasuk ke dalam bagian batuan vulkanik Qyu.

Dalam Peta Geologi yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM, batuan vulkanik Qyu merupakan produk batuan vulkanik muda yang belum bisa dipisahkan, sehingga masih bercampur antara lapisan keras dengan yang halus.

Baca Juga: Tadarus Pagi dengan Alquran Surat Al Qoriah, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

Karena termasuk batuan vulkanik muda, lapisan tanah dan batuan ini cukup rentan. Kerentanan ini sudah terlihat sebelumnya di beberapa titik.

Dicky menjelaskan, batas bagian tenggara perumahan tersebut berhadapan dengan tebing yang dibatasi dengan saluran air. Diduga, ketika hujan besar tiba saluran air ini terjadi peresapan atau infiltrasi, sehingga membentuk bidang gelincir yang memungkinkan terjadinya longsor.

Sejumlah rumah yang berbatasan dengan tebing tersebut juga terlihat ada yang retak. Hal ini sudah mengindikasikan bahwa wilayah itu berpotensi terjadi pergeseran tanah yang akan memicu terjadinya longsor.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x